#Bab 14

711 143 57
                                    

Zafran Pov

"Bara itu siapa Ra?"tanyaku saat kami sudah berada diatas motor vespa menyusuri jalanan ibu kota pagi ini

"Teman"jawab Hara singkat

Aku tersenyum simpul,aku melihat dari kaca spion motorku,wajahnya murung,padahal bibirnya sudah berwarna merah muda karena memakai lipstik tipis,cantik.

Mungkin sudah 15 menit yang lalu,ketika aku datang menjemput Hara,aku melihat Bara dan dia terlibat perdebatan,aku tidak tahu apa yang mereka permasalahkan.

"Zafran!jalan ke rumah sakit masih lurus"ucapnya

"Aku belum sarapan,aku fikir tadi kamu akan menawariku masuk ke dalam rumah,lalu bisa sarapan bersama orang tuamu"kataku

Hara mengulum senyum,aku senang jika dia bisa seperti ini setiap bersamaku,aku juga senang bisa menghibur dia ketika suasana hatinya kacau.

Hara mengulum senyum,aku senang jika dia bisa seperti ini setiap bersamaku,aku juga senang bisa menghibur dia ketika suasana hatinya kacau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo turun"kataku

Hara pun lekas turun dan melepas helm di kepalanya,"Sarapan di sini?"tanyanya

"Iyah,warungnya ramai,itu menandakan jika masakannya enak"jawabku

Iyah,aku mengajak Hara makan di warung tepi jalan,aku tidak akan memaksa dia untuk makan,tapi setidaknya dia perlu menikmati seduhan kopi pagi agar sedikit rileks.

"Duduk Ra"

"Mas,pesan nasi uduk satu,kopi hitam satu sama kopi susu satu yaa?"lanjutku

"Iyah,tunggu sebentar?"balas si abang yang aku fikir dia anak dari pemilik warung

"Kamu sering makan di sini?"tanya Hara

"Lumayan"jawabku

"Minum kopi pagi itu lebih asik di tempat seperti ini Ra,tidak perlu musik accoustik seperti di cafe,tapi mendengarkan mereka berbincang dengan gaduh lebih asik"ungkapku

Hara nampak memperhatikan keadaan sekitar,banyak orang yang akan pergi untuk mengais rejeki mampir ke tempat ini.

Dari berbagai kalangan,mulai pekerja kantoran hingga seorang sopir ojek online dan tukang becak yang sering mangkal di depan pasar.

"Pahit dan manis bercampur adalah suatu kenikmatan,seperti kopi hangat atau dingin yang di sajikan di meja mereka Ra"ucapku

"Lihat itu Ra"lanjutku menunjuk pada salah satu meja di dekat kami

Hara mengangguk,"Tambahkan gula jika terlalu pahit,atau hangatkan lagi jika terlalu dingin,seperti itulah hidup,kita sendiri yang menentukan tingkat kenikmatannya,dengan tetap bersyukur atas nikmat yang di berikan oleh Alloh untuk kita"ungkapku lagi

Hara menatapku,kedua manik mata kami saling bertemu,"nah gitu dong senyum"kataku

"Makasih yaa Zaf"ucapnya

Kopi SunyiWhere stories live. Discover now