-Dansa?-

916 151 78
                                    

"Happy birthday" Lucas menyodorkan hadiahnya ke hadapan Athanasia.

"Lucas" pekik Athanasia tertahan dengan wajah yang teramat senang sekaligus terkejut akan kedatangan Lucas.

"Loh kalian saling kenal?" Tanya Ayah Lucas.

Kedua orang itu saling membuang muka ke sembarang arah dengan rona merah yang menghiasi pipinya.

Athanasia merutuki dirinya yang tanpa sengaja mengucapkan nama Lucas. Padahal hubungan pertemanan mereka adalah rahasia. Untung saja yang mendengar hanya Lucas, Ayah Lucas dan keluarga Athanasia.

"Oh Luis? Apa kabar?" Tanya Claude-- Ayah Athanasia setelah menyadari keberadaan Ayah Lucas dan Lucas.

"Baik" kedua bapak-bapak itu berjabat tangan. Claude memasang wajah datar sedangkan Luis tersenyum ramah. Meskipun begitu mereka berdua terlihat akrab.

Athanasia yang belum mengerti apa yang terjadi hanya mengedip-ngedipkan matanya bingung.

Otaknya sedang bekerja sekeras mungkin dan banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Seperti..

Apakah itu Ayah Lucas?
Bagaimana dia bisa akrab dengan Papaku?
Apa Ayah Lucas dan Papa berteman?
Sejak kapan mereka saling mengenal?

Athanasia tidak mau ambil pusing dan lebih memilih menikmati pesta ulang tahunnya karena hari ini adalah hari yang membahagiakan.

"Acara selanjutnya adalah pemotongan kue. Kepada yang berulang tahun dan orang-orang yang menurutnya spesial, silahkan menuju tempat yang disediakan" ucap pembawa acara.

Tanpa pikir panjang Athanasia menarik tangan Lucas dan mengajak kedua orang tuanya menuju tempat pemotongan kue.

Dan dengan ajaibnya kedua orang tua Athanasia tidak keberatan kepada putrinya yang menarik tangan Lucas sembarangan dan membawanya.

Sedangkan sang korban mendadak otaknya lemot:v dan tidak bisa digunakan. Lucas hanya pasrah dengan perasaan bingung sekaligus senang.

Luis terkekeh melihat putranya ditarik ke sana kemari tapi tidak bisa protes.

Dari kejauhan, pemuda bersurai keperakan menatap tidak suka pada pemuda bersurai hitam yang bergandengan tangan dengan pujaan hatinya.


Athanasia mengabaikan pandangan orang-orang yang terkejut melihat ia dengan pemuda yang terlihat asing.

Tidak ada yang berani merekam momen ini karena Claude melarang wartawan masuk. Para wartawan terpaksa menunggu di luar. Di dalam gedung pun pengawasannya ketat dan tidak diperbolehkan membawa handphone, camera dan sejenisnya.

Alasan?

Karena Athanasia tidak ingin hari bahagianya diganggu.


Lagu 'Happy birtday' di setel dan semua tamu undangan ikut menyanyikan.

Member Kawaiigirls24 lainnya berdiri di barisan paling depan untuk menyaksikan teman yang sudah dianggap saudarinya itu berulang tahun.

Seusai lagu selesai dinyanyikan, Athanasia meniup lilin dan semuanya bertepuk tangan. Setelah itu ia memotong kue dibantu sang Mama.

Claude telah menyewa fotografer untuk memotret momen ini. Hanya fotografer itulah yang diizinkan membawa camera atas perintah Claude.

Athanasia memotong potongan kue yang sudah diletakkan ke piring kecil dan menyuapi Papa, Mama dan Lucas.

Semua orang masih bertanya-tanya siapa pemuda bersurai hitam dan beriris merah itu. Kenapa pemuda itu bisa sangat dekat dengan Athanasia?

Dan yang membingungkannya lagi adalah ketika Izekiel hanya melihat dari kejauhan dan tidak ikut bergabung saat pemotongan kue berlangsung.

IMPOSSIBLE [SIBAP Fanfiction]Where stories live. Discover now