Prolog

1.3K 156 11
                                    

"Kyaaaaaaaa"

Sorakan-sorakan para penggemar terdengar. Lampu-lampu menyorot di panggung utama.

Keempat anggota girlgroup itu berdiri di atas panggung. Menyanyi sekaligus menari.

Kini mereka sudah berada di akhir lagu.

"Siapa bilang tidak bisa?🎶"

"Selagi kita mau berusaha🎶"

"Lantas apa masalahnya?🎶"

"Kawaiigirls24.. 24.. 24.. Athanasia.. Zenith.. Helena.. Jessie.. Kawaiigirls24.. Kawaiigirls24.." suara sorakan penonton semakin terdengar jelas.

"Nothing nothing nothing is impossible oh oh~🎶"

"Teruslah bermimpi, sayang~🎶"

"Nothing nothing nothing is impossible eh eh~🎶"

"Jangan menyerah~🎶"

Tepuk tangan dari ribuan penonton terdengar.

Prok prok prok👏👏

---

"Ngapain lu?" Tanya pemuda bersurai coklat yang mendapati kawannya tengah berjongkok di tangga kampus sembari memegang handphone.

"Eh ayam ayam" pemuda yang kepergok menonton konser lewat layar ponsel itu tersentak. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengejutkannya dari belakang. Untung bukan malaikat maut.

"Nonton konser lagi ya, Lucas?" Tanya pemuda bersurai coklat.

Yang dipanggil dengan sebutan Lucas hanya mengangguk kemudian melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

"Gimana gak jomblo karatan coba, tiap hari kerjaannya nonton Kawaiigirls24 mulu. Cari cewek gih, emang gak ada niatan buat suka sama seseorang kah?"

Lucas menoleh, menatap datar teman yang kini ikut berjongkok di sebelahnya.

"Dengarkan aku, Cabel. Aku sudah jatuh cinta dengan seseorang"

Pemuda bernama Cabel itu menatap antusias "Widih, siapa siapa? Kok lu gak pernah cerita?"

"Namanya Athanasia de alger Obelia" jawab Lucas.

Seketika raut wajah Cabel berubah menjadi tatapan malas.

"Jatuh cinta sama Athanasia? Bangun bujank! Halu lu ketinggian" ucap Cabel seraya menyentil dahi pemuda bersurai hitam di sebelahnya.

Mck, inilah yang paling tidak disukai Lucas. Teman-temannya selalu mengejek apa yang disukai Lucas. Memangnya Lucas salah? Toh semua orang punya seleranya masing-masing. Kamu tidak bisa menuntut seseorang untuk menyukai hal yang kamu sukai. Jadi hargailah orang-orang yang mengidolakan sesuatu!!

"Apa salahnya jatuh cinta dengan dia? Akan ku buktikan suatu saat aku akan menjadi pendamping hidupnya" ucap Lucas dengan nada percaya diri.

"Hilih ke konsernya langsung aja belum pernah" ejek Cabel.

"Itu karena kakak laknat yang gak pernah ngizinin aku ke konser! Padahal uang tabunganku bisa untuk 7× pergi ke konser!"

"Iya deh yang holkay. Aku mah apa cuma kentang"

"Dah ah" Lucas bangkit dari posisi jongkoknya. Bisa-bisa kepalanya pecah mendengar ucapan-ucapan Cabel. Lebih baik ia pulang dan rebahan.

-Bersambung-

IMPOSSIBLE [SIBAP Fanfiction]Where stories live. Discover now