-Kakak-

1.1K 160 48
                                    

"Abwang, adikmu yang paling tampan, jenius lagi bijaksana ini pulang~"

Lucas memeluk kakaknya yang sedang berperang dengan kecoa ini dari belakang.

"Eh anj*r. Ngapain lu meluk-meluk? Kesambet ya?" Luke yang merupakan kakak kandung Lucas itu terheran-heran. Adiknya yang bar bar, gak berakhlak dan kasar ini tiba-tiba bertingkah layaknya bocah berusia 10 tahun. Pasti ada yang tidak beres.

"Aku tadi--" ucapan Lucas terpotong kala mengingat sesuatu.

"Rahasiakan pertemuan kita ya"

Benar juga. Ini adalah rahasia. Lucas tipe orang yang menepati janjinya. Dia tidak akan membocorkan hal ini ke siapapun.

"Bukan apa-apa. Cuma lagi pengen peluk aja" Lucas berujar datar. Kembali pada dirinya yang sebenarnya.

'Pasti otaknya pindah ke lambung' batin Luke.

Biarlah rahasia pertemuan dia dan Athanasia ini tidak ada yang mengetahuinya. Dan rasa bahagia ini Lucas akan menikmatinya sendiri.

Lucas berjalan memasuki kamarnya. Di rumahnya yang besar dan luas ini dia hanya tinggal berdua dengan kakaknya. Ayah dan Ibunya sering pergi keluar kota bahkan keluar negeri untuk mengecek cabang toko rotinya yang lain.

Lucas merebahkan dirinya di atas kasur. Kamarnya ini dipenuhi dengan poster-poster Athanasia. Album-album Kawaiigirls24 pun ia memiliki semuanya, lengkap. Lightstick pun turut hadir. Rata-rata barang yang ada di kamarnya ini bertema Athanasia. Benar-benar fans berat Athanasia.

Saking jatuh cintanya dengan Athanasia, dia sampai belum pernah merasakan yang namanya pacaran bahkan jatuh cinta pada gadis lainnya. Baginya Athanasia adalah seseorang yang menginspirasi hidupnya. Menariknya dari masa lalu yang kelam. Secara tidak langsung Athanasia adalah seseorang yang merubah dirinya.

Dia juga sering menjadi bahan perbincangan di antara teman-temannya.

"Dia menolak semua cewek yang menembaknya karena terlalu menyukai Athanasia"

Itulah rata-rata yang diucapkan teman-temannya. Bahkan ia tak mau berbicara dengan perempuan kalau tidak begitu penting.

Bukankah cintanya begitu tulus? Walaupun tahu sang idola berada jauh di sana, walaupun tahu sang idola tidak mengetahui keberadaannya, walaupun dirinya tertutupi oleh jutaan fans lainnya, ia tetap mencintai Athanasia.

Dan hari ini, untuk pertama kalinya ia bisa berjumpa dengan sang idola. Berbincang, bahkan sampai berjabat tangan. Sebuah mimpi yang menjadi nyata. Lucas sangat bersyukur.

"Kapan-kapan aku boleh ke sini lagi kan?"

"Ku harap kita benar-benar akan bertemu" gumam Lucas dan perlahan memejamkan matanya.

---

"Athi, ngapain ngelamun dari tadi?" Tanya Zenith yang melihat Athanasia terus melamun. Sejak kemarin Athanasia selalu melamun.

Athanasia tersentak. Baru sadar sedari tadi ia memikirkan pemuda yang ia temui di toko roti. Lantas ia menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaan Zenith.

"Mungkin kepikiran hutang" sahut Helena asal-asalan.

"Mohon maaf, Nona. Tapi saya tidak memiliki hutang^^" jawab Athanasia.

"Iya deh yang holkay" Jessie ikut menambahi.

"Itu semua hanya titipan Tuhan^^. Semua kekayaan kita adalah milik Tuhan"

IMPOSSIBLE [SIBAP Fanfiction]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα