72. Think with logic.

726 39 0
                                    

absen yuk biasnya jaehyun. Maaf lama update ya! Selamat membaca!

•••

Ayo, Keysa harus tetap fokus.

Dia mengetuk kepalanya pelan. Kesal dengan pikirannya yang tak ingin terfokus pada satu titik. Menyebalkan!

Cewek itu menatap layar komputer dengan tatapan datar. Berusaha berpikir kritis mengenai soal soal matematika yang menurutnya sulit. Menyebalkan memang, tapi bagaimana lagi? Ini hari pertama, matematika, dan dia sudah berjanji pada sang Mama.

Cewek itu mengetuk mejanya. Membuat sedikit gaduh ruangan ujian itu. Bu Risa mengernyit heran.

“Keysa, ada masalah ... Nak?” ujar Bu Risa menatap wajah Keysa. Semua orang yang ada di ruangan itu menatapnya dengan tatapan bingung. Membuat Keysa berdecak kesal.

“Tidak, Bu.”

“Baik, jangan gaduh ya, ayo mulai mengerjakan lagi.” Bu Risa kembali berseru. Keysa menghembus napas berat. Sementara yang lain beralih pada tatapan mereka, mulai mengerjakan soal soal yang sudah diberikan.

Please, pikiran gue kenapa kayak gini sih nggak bisa fokus.

Entah karena alasan apa Keysa seperti ini. Cewek itu sudah berusaha belajar giat. Namun, kali ini dia seolah tak fokus. Dia memejamkan matanya.

Gue sayang banget sama lo, jadi lo harus percaya gue walaupun sesuatu emang buat lo sakit.

Keysa menghela napasnya lagi. Ucapan Vano membuatnya selalu tak fokus. Pikirannya penuh dengan cowok itu. Kata kata beberapa hari lalu yang dikirimkan untuknya. Meskipun tak secara langsung.

Dadanya sedikit memburu. Cewek itu bergumam sedikit supaya memfokuskan otaknya.

Gue harus banggain mama! Plis fokus! Fokus!

•••

Flashback on

Cowok dengan tatapan datarnya itu terdiam. Mengelus puncak kepala seorang cewek dengan tubuh berbalut pakaian sexy. Cewek itu tertawa sambil mengangkat segelas bir yang baru saja dia tuang. Dia meminum sambil memejam-mejamkan matanya.

“Hmm, lo nggak mau juga?” ujar cewek itu tersenyum. Mendengar itu cowok berbalut hoodie tebal berwarna merah itu berdecak kesal.

“Nggak,” tandasnya datar.

“Cobain deh, gue kira lo sekarang berubah banget hmm. Dulu lo itukan ...–”

Cewek itu berkata menggantung lalu tersenyum ketika melihat cowok di depannya ini meminum seteguk bir hingga tandas.

“Lo liat kan, shut up!” ujar cowok itu. Kali ini dirinya sudah muak. Tak mau lagi berada di tempat itu sejujurnya. Demi apapun dia terpaksa melakukan semuanya.

“Gue mau pulang,” lanjutnya lagi. Pikirannya kali ini sedang kalut. Tak ingin banyak bicara apalagi menebar hal tak disukainya dengan cewek menyebalkan itu.

“Hm, belum larut!” ujarnya mendekatkan wajahnya di depan wajah cowok itu. Hingga tatapannya kini beradu. Cewek tersenyum. Jaraknya kini terkikis. Membuat cowok itu berdecak dengan tatapan datar ketika hembusan napas kian menerpanya.

“Kiss?” ujar cewek itu terkekeh.

Cowok itu terdiam datar. Tak menjawab ucapan cewek di depannya. Dia hanya mematung.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang