68. Going to mall

968 67 12
                                    

Update nih, ada yang masih nungguin dan kawal cerita ini sampai tamat? Thankyou yaa!
Selamat membaca.

•••

Keysa kira, Vano mendiaminya hanya sebentar. Namun, sampai sekarang cowok itu masih saja beku terhadapnya. Ingin mengetahui mengapa Vano bersikap begitu  tetapi Keysa tidak mau Vano semakin menghindar dengan mulutnya yang selalu bungkam.

Padahal dia kira Vano hanya berpura-pura mendiaminya. Karena Keysa tahu, Vano mengiriminya pesan seperti itu.

“Vano? Keysa ada salah sama Vano?” ujar Keysa bingung. Kelas 12 MIPA 1 kini sepi tak ada siapapun. Sebab istirahat sudah tertunjuk pada jamnya. Hanya ada Keysa dan Vano yang masih bungkam di dalam sana. Vano mengetuk mejanya pelan. Melirik wajah Keysa tak suka.

“Kepo.” Dingin. Membuat Keysa menghela napasnya tak suka.

“Yang kemarin maafin aku ya??” ujar Keysa.

“Emang salah apa?”

Keysa yang mendengar ucapan ketus Vano mengernyit bingung. 

“Vano ada masalah apa?”

“Gak ada.”

“Vano cemburu sama Kevin? Tadi Kevin cuma becanda—”

“Gak usah diulangi.” Jutek dan cuek. Membuat Keysa mencemberutkan bibirnya. Vano pergi dari hadapannya. Cowok itu seolah menghindar setelah kejadian kemarin.

Keysa terdiam kaku setelah mendengar ucapan Vano. Cowok itu melengos pergi begitu saja. Tak ada candaan sedikitpun dalam wajah datarnya. Tak ada hal-hal biasa yang dilakukan cowok itu.

“Dor!” ujar seseorang membuat Keysa tersentak kaget. Tatapannya sedikit mengarah ke seseorang yang kini tersenyum lebar ke arahnya.

“Gak usah kaget gitu lah biasa aja! Gue udah pernah bilang, kalo muka lo jelek banget!” ujar Kevin terkekeh. Membuat Keysa mendecakkan giginya tak suka. Cewek itu mendudukkan dirinya di kursi. Kevin mengikuti hal yang dilakukan Keysa. Cowok itu duduk di Keysa.

“Kenapa sedih mulu?” ujar Kevin terkekeh.

“Gak usah kepo!” ujar Keysa kesal. Cowok itu membuka bukunya. Membaca dan memahami materi. Berusaha memfokuskan diri.

“Kayak bisa aja lo ngerjain soal itu!” ujar Kevin terkekeh. Sumpah! Keysa sangat muak mendengar serapahan tak jelas Kevin.

“BODO!” ujar Keysa kesal.

“Hah? Siapa? Elo?” ujar Kevin lagi.

Keysa menoleh ke arah Kevin. “Bisa pergi gak, Vin? Gue bakal berterima kasih banget!” ujar Keysa kesal. Kevin tertawa terbahak-bahak.

“Apanya sih yang lucu?” ujar Keysa tak suka.

“Lo kalo marah begitu banget mukanya," ujar Kevin terus menerus tertawa.

“Gue lagi fokus! Pergi sana!” ujar Keysa kesal. Cewek itu membanting pulpennya ke arah lantai. Melihat itu Kevin malah semakin tertawa.

“Kenapa nangis hmm?” Kevin tak menjawab ucapan Keysa. Cowok itu menatap iris mata Keysa yang terlihat berkaca-kaca.

“Hah? Enggak!” ujar Keysa tertawa.

“Cengeng banget lo! Dikatain begitu doang nangis!” ujar Kevin. Keysa menggelengkan kepalanya.

“Ya udah gue minta maaf daripada bikin ceweknya Vano nangis! Bisa digebugin gue anjim!” ujar Kevin terkekeh. Keysa yang mendengar kata 'anjim' sedikit tertawa.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang