Chapter 42.Penguntit

77 5 0
                                    

Happy reading!!

Sore ini Angel sedang berjalan jalan disekitar mansionnya, jarang jugakan dirinya mempunyai waktu yang longgar. Hari ini ia menyerahkan tugasnya kepada Dita untuk sementara, ia sudah lelah seharian penuh mengurus berkas yang harus ditandatangani.

Ia menggunakan hotpants diatas lutut dan crop top membuat semilir angin sore menembus kulitnya. Sangat wajar jika berpakaian seperti itu didaerah sini, jadi tidak ada yang akan menghujat maupun sejenisnya.

Ia hanya sendiri tanpa ditemani bodyguardnya.

Banyak sekali orang yang menyapanya dan ia balas dengan anggukan, kadang ia juga melontarkan beberapa kata kepada lawan bicara. Semua orang sudah mengenal Angel disini, jadi tidak akan merasa asing.

Angel akui orang disini begitu ramah dan baik, tapi sangat disayangkan tidak ada yang menegetahui bahwa dirinya pemilih mansion disini. Karena Angel sendiri yang menyembunyikan identitasnya, jika ada orang bertanya dimana rumahnya ia akan menunjukkan rumah tetangganya yang cukup sederhana.

Ia tidak mau mendapatkan tetangga yang hanya melihat hartanya saja.

Berhubung perutnya sudah lapar dan dirinya sudah letih, Angel memutuskan untuk singgah ketempat penjual ketoprak diujung jalan. Ia bukan orang sombong untuk tidak menyentuh makanan jalanan.

"Mang ketopraknya satu ya, dimakan disini"

"Iya neng, sebentar saya buatkan dulu" jawab penjual ketoprak tanpa melihat kearah Angel karena sibuk melayani pelanggan yang lain.

Ketika sampai bagian Angel menerima ketoprak, penjual tersebut terkejut akan kehadirannya. "Loh neng Angel, tumben neng keliatan. Kemana aja selama ini neng? Udah lama lo nggak mampir ketempat mamang"

"Iya mang, Angel dirumah aja kok. Lagi sibuk" alibi Angel. Ia memasukkan satu suapan kedalam mulutnya. Penjual ketoprak yang dipanggil dengan mamang itu mengambil kursi dan duduk disamping Angel. Beruntung pelanggan sudah habis, jadi ia bisa mengobrol dengan Angel.

"Gimana keadaan eneng teh? Baik?"

"Alhamdulilah mang, baik"

"Sekarang eneng tinggal dimana?"

"Saya tinggal dideket sini mang"

"Begitu, jangan lupa mampir kerumah mamang ya. Rumah mamang tetep yang dulu kok. Rumahnya nggak mau pindah meskipun saya paksa hahaha" Angel terkekeh kecil mendengar candaan dari penjual ketoprak ini, ia sudah menganggap mamang ini sebagai pamannya sendiri.

"Mamang mah ada ada saja, btw gimana keadaan mamang sama istinya?"

"Baik juga neng. Neng mamang ngelayanin pembeli dulu ya, udah ada yang dateng. Dienakin aja neng"

"Siap mamang"

Seusai menghabiskan ketopraknya, Angel duduk dikursi taman tak jauh dari ia memakan keroprak tadi. Taman yang tidak terlalu besar namun disini banyak kenangan indah bersama dia.

Dia yang selalu membuatnya bahagia, kadang juga membuatnya harus meneteskan air mata.

"Huft" Angel menghela nafas, perutnya sudah terisi penuh. Rasa malas berjalan mulai merambatinya. Ia mengambil handphone dari sakunya dan memesan grab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANGEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang