Chapter 36.Cemburu

73 11 12
                                    

Happy reading!!

"ODADING MANG OLEH.... BOM SKIDI POM POM... POM SKIDI POM POM HANACHAA...."

"BOM SKIDI POM POM..."

"ODADING MANG OLEH..."

"ODADING RA OLEH..."

Pletak!

"Ngapain lo ganti lagunya, gak pantes banget"

"Coba gue tanya, yang nyanyi siapa?" Saga bersedekap dada kearah Rafka yang sibuk menggoyangkan tubuhnya sesuai aliran musik yang sedang diputar.

"Lo"

"Nah itu lo tau, jadi ya terserah guelah mau ganti kek mau nambah kek. Mulut-mulut gue juga"

"Terserah Lo deh" ketika Rafka sedang kesal ternyata sangat imut sekali.

Munculnya media sosial yang trend membuat otak dan kakuan Saga berubah 90°. Bagaimana tidak, setiap hari ia memainkannya. Yang menambah semangat pada dirinya yaitu banyaknya followers yang memfollow dirinya.

Padahal ia masih pemula, dalam hitungan detik sudah mendapatkan ribuan followers. Maklum saja, ia termasuk anggota Raka ddk yang terkenal dipenjuru sekolah. Tidak hanya disekolahnya, sekolah lainnya juga mengenal Raka ddk.

Tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya.

"Yuhu... Abang vael yang paling ganteng comeback" Ravael memutar badannya sambil menenteng tas sekolahnya. Sebobrok-bobrok dirinya ia tetap melakukan hal yang setiap hari dilakukan anak sekolah.

"TARIK SIS..."

"SEMONGKO..."

"AH MANTAP..."

"Kalian bisa diem gak! Pusing gue dengerin kalian ngegendang mulu dari tadi. Mana hukuman banyak lagi hadeuh..." gerutu Radit sambil memajukan bibirnya beberapa centi, ditambah muka yang terlihat sangat kusut.

"Itu sih urusan lo gak ngerjain pr si monster, kena sendiri kan" ledek Saga.

"Dih penghianatnya mulai aktif ya bund" Radit memandang sinis kearah Saga. "Bilangnya gak ngerjain pr biar dihukumnya samaan, eh ternyata malah ngerjain. Dasar anak conda lo"

"Ya sorry, gue kan lupa ngomong sama lo lagi kalau gue dapat contekan dari si Fajar"

"Dapat contekan apa lo malak si Fajar?"

"Malak dong hahaha" Saga tertawa terpingkal-pingkal sambil menghentakkan kakiknya kelantai.

"Temen lo tuh"

"Bukan temen gue itu"

"Bos tumben gak ke kantin? Mana diem mulu lagi dari tadi" semua orang mengarah ketempat Raka, ia dari tadi hanya menelungkupkan wajahnya diantara cerukan tangannya. Dilihat dari wajahnya, ia tidak mempunyai semangat sama sekali.

Ya, sekarang waktunya istirahat. Di kelas ini hanya ada Raka ddk saja untuk menemani Radit. Apakah mereka tidak kelaparan jika menunda pergi ke lantinnya? Tentu saja mereka sangat lapar.

RANGEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang