Chapter 35.Club malam

92 14 11
                                    

Happy reading!!

Berhubung malam ini adalah malam Minggu, Mereka berlima Raka, Rafka, Radit, Ravael, dan Saga sedang berada di salah satu hiburan malam yang ada di ibu kota. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari base came mereka memudahkannya untuk segera sampai ditempatnya.

Awalnya Raka menolak karena tidak suka dengan aroma alkohol yang terlalu menyengat, tapi Saga mempunyai berbagai cara untuk menaklukkannya.

Temannya itu sungguh jenius jika masalah seperti itu, sedangkan masalah pelajaran Raka menilai 0.

"Tambah lagi lah bos, masa minumnya dikit banget" ujar Rafka.

Raka menatap Rafka dengan pandangan malas. "Hmmm"

"Nih bos gue ambilin" Ravael menuangkan bir kedalam gelas milik Raka.

Raka memijat keningnya, kenapa temannya ini suka sekali membuatnya menderita seperti ini. Suasana malam ini sangatlah ramai, lebih banyak daripada biasanya. Dentuman musik terdengar begitu keras ditelinganya. Semua orang mengangkat tangannya keatas seiring lagu berputar.

"Kenapa lo bos diem bae? Biasanya lo semangat" Tanya Radit. Ia meneguk kembali birnya.

"Gak"

Tiba-tiba dua perempuan mendatangi tempat mereka, padahal ini adalah ruang VIP beraninya dia masuk kedalam tanpa diundang.

"Halo kak, boleh kita gabung?" Tanya salah satu cewek tersebut. Ia menggunakan baju yang sangat sexi dengan crop top dan rok diatas paha.

"Boleh banget, sini duduk samping gue" Saga menepuk tempat disampingnya untuk mengintruksi kedua cewek tersebut. Ia tidak sadar melakukan itu pastinya karena ia sudah terpengaruh alkohol. Saga tadi sudah menghabis satu botol bir sendirian.

Katanya tidak akan mabuk, tapi lihatlah sekarang. Ia seperti anak anjing yang terus menempel pada majikannya.

"Cih... Dasar si kutu kupret, kalo liat yang bening-benig langsung sadar" Ravael menggelengkan kepalanya.

Satu perempuan menghampiri Saga sedangkan yang satunya lagi malah berjalan kearah Raka. "Behhh langsung gercep tuh cewek bos"

Orang itu bergelayut manja dilengan Raka sambil merapatkan tubuhnya kedada bidang Raka. Bahkan tak segan-segan wanita tersebut mengangkat sebelah kakinya bertumpuan pada kaki yang satunya. Dalam bahasa jawa bisa dibilang jigang.

Wanita tersebut seperti cacing kepanasan, ia melenggak-lenggokkan badannya tidak jelas. Ini masih duduk ditempat lo, bagaimana jika menari dibawah kendali musik? Bisa lupa dunia akhirat.

Raka hanya diam tidak ambil pusing, ia juga tidak perduli. Ini salahnya kenapa mau dibodohi oleh teman brengseknya itu.

"Gue pamit kebelakang dulu" pamit Ravael. Ia berjalan sedikit sempoyongan, mungkin efek dari alkohol mulai bereaksi terhadap tubuhnya.

Ketika di depan toilet, Mata Ravael tidak sengaja mengarah pada pintu masuk club. Disana terdapat dua orang perempuan dan satu laki-laki sedang bergandeng tangan. Saling menautkan tangannya satu sama lain dengan Angel berada tengah.

Mereka memakai pakaian yang sepadan orang yang ada di club. Ravael menunda acara ke toiletnya dan menghampiri mereka berdua.

RANGEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang