Chapter 22.Pulang

67 22 9
                                    

Happy reading!!

Keesokan harinya Angel terbangun dari tidurnya sudah berada di dalam tenda, seingatnya tadi malam ia masih duduk berdua dengan Raka. Disampingnya ada Dita yang sedang tertidur pulas. Begitu pula dengan Vera dan Amanda yang sedang tertidur dengan nyenyak. Meskipun mereka membuat jarak diantara mereka, namun dari tempat Angel masih bisa melihat mereka berdua.

Ia berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya agar lebih fresh. Banyak anak-anak yang sudah bangun. Mereka juga melakukan sama dengan apa yang Angel lakukan sekarang ini.

Setelah mencuci muka dan membersihkan dirinya dengan hati-hati karena lukanya belum kering total, ia mulai mengemasi barang yang ia bawa dan memasukkannya kedalam rancel. Ya, pagi ini mereka kembali kerumah masing-masing.

"Loh ngel lo udah bangun?" Ucap Ditq dengan suara serak khas orang bangun tidur. Ia mengucek matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari yang sudah muncul.

"Kalau gue belum bangun gak mungkin gue disini, tulul amat lo" Dita hanya menyengir kuda. Ia menguap karena masih merasakan kantuk yang berat.

"Ih bau lo, cepet mandi sana. Trus kemas-kemas" bagaimana Angel tidak geregetan dengan sahabatnya yang satu ini, ia tidak punya malu sama sekali. Untung saja, disini hanya ada dirinya. Dengan rambut acak-acakan, air liur yang masih menempel pada sudut bibirnya. Sangat menjijikkan intinya.

Tiba-tiba Dita menemukan ide cemerlang untuk mengerjai sahabatnya ini. Ia mengelap air liurnya dengan tangannya dan menempelkannya pada lengan baju Angel.

Sebelum mendengar Angel murka dan terkena amukannya, ia segera lari terbirit-birit menuju kamar mandi sambil tertawa dengan gembira katena berhasil membuat sahabatnya mencak-mencak.

"ANJIR LO DIT, SINI GAK LO. GUE PENGGAL PALA LO. DITAAAAAA. SAHABAT LUCNUT LO. LO KIRA GUE APAAAN HA" orang-orang yang sedang berjalan melewati tenda Angel langsung menutup telinganya karena saking kerasnya.

"BIDI NGIL"

"AWAS AJA LO DIT, GUE GEPLAK PALA LO NTAR"

"HAHAHAHHA" tawa Dita masih bisa tertangkap dengan jelas oleh pendengaran Angel. Ia menyumpah serapahi Dita yang berbuat yang tidak-tidak. Ia berjanji akan menendang Dita jauh-jauh sampai ke planet pluto.

Angel kembali berfikir, bagaimana ia bisa menendang Dita jika kakinya saja masih sakit. Dasar bego lo ngel. Ia menepuk keningnya.

"Dasar" Angel kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Namun pergerakannya terhenti ketika ada seseorang yang tiba-tiba menyuruhnya dengan seenak jidat.

"Sekalian nih pakaian gue sama Amanda lo beresin. Gak ada bantahan. Awas aja sampai gue balik kesini belum beres semua" Vera tersenyum miring dan membalikkan badannya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

" Orang sabar disayang tuhan " Angelhanya bisa mengelus dadanya. Memang keterlaluan sifat kakak tirinya itu. Namun ia memakluminya.

Setelah ia selesai mengemasi barang-barangnya sendiri, ia beralih mengemasi barang Vera dan Amanda.

"Ini mau piknik apa mau pindahan rumah sih. Banyak amat barang bawaanya"gerutu Angel dengan wajah cemberut. Bagaimana tidak, satu rancelnya saja belum cukup untuk menampung baju Vera. Belum lagi baju Amanda.

RANGEL [ON GOING]Where stories live. Discover now