𝟏𝟓 | 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚

145 48 23
                                    

tap ☆ juseyo-!

.
.
.

"gue suka sama wendy." ucap chanyeol.

ucapan chanyeol ternyata terdengar sampai dapur. karena kebetulan semua sedang hening. rose dan wendy sedang sibuk mengunyah. tak ada obrolan.

rose langsung terdiam, ia terkejut. begitupun wendy. tak menyangka dengan ucapan chanyeol.

"mikir, bangsat! cewe lo itu rose!" amarah yoongi keluar.

"gue cuman manfaatin rose supaya gue bisa deketin wendy, sialan!" chanyeol tak kalah emosi.

rose yang mendengar itu menangis. wendy bingung, akhirnya wendy memeluk rose.

"LO GA NGOTAK APA GIMANA SIH, ANJ**G!" akhirnya yoongi tak kuat lagi menahan amarahnya, kemudian menonjok hidung chanyeol.

chanyeol ingin membalas tonjokkan yoongi, tapi rose menahannya.

"keluar." perintah rose dingin.

"gausah pegang tangan gue!" chanyeol menangkis lengan rose.

rose melepas tangan chanyeol. "putus." ucap rose kemudian.

"siapa juga yang mau lanjut, hah?" tanya chanyeol emosi.

BUGHHHH!

yoongi menonjok chanyeol lagi. kemudian chanyeol pun pergi dengan kesal.

wendy kembali memeluk rose. yoongi hanya menatap mereka.

"kok gue ga nangis ya, wen?" tanya rose setelah semuanya kembali tenang.

"tadi nangis loh." ejek wendy.

"ihhh maksud gue pas putus sama chanyeol." ralat rose sebal.

wendy terkekeh. "bagus, dong. ngapain juga nangisin tuh cowo." puji wendy. rose terkekeh.

yoongi sudah pamit terlebih dahulu, memberi ruang untuk rose agar lebih nyaman bersama wendy.

"padahal ini pertama kali gue punya pacar, eh endingnya ga banget, deh." ucap rose kemudian tertawa.

"jadiin pelajaran aja, ros." wendy hanya bisa berkata yang baik-baik untuk saat ini.

wendy yakin, meski rose terlihat baik-baik saja, pasti di hati yang paling dalam, rose tidak baik-baik saja.

rose menginap di rumah wendy malam ini.

esoknya, menjelang siang, ada telepon masuk dari nomor tak dikenal.

"halo?" rose mengangkat panggilan tersebut.

"apa benar ini dengan sodara rose?" tanya seseorang disana.

"benar, saya rose. maaf, ini siapa?" tanya rose balik.

"ini dengan polisi." jawab polisi. "apa anda dekat dengan sodara chanyeol?" tanya polisi itu kemudian.

"ya? bisa dibilang begitu." rose sendiri bingung harus menjawab apa.

"bisakah anda datang ke kantor polisi sekarang?" perintah polisi tersebut.

rose bingung. "untuk apa?" tanya rose.

"kami ingin menanyakan sesuatu terkait korban." jelas pak polisi.

"korban? siapa? apa maksudnya?" tanya rose bertubi-tubi.

"sodara chanyeol ditemukan tewas di rumahnya."

"a-apa?!" rose terkejut bukan main. "b-baik, pak. saya akan ke kantor polisi sekarang." ucap rose kemudian memutuskan panggilan.

"kenapa, ros?" tanya wendy ikut panik melihat rose yang panik setelah mendapat panggilan itu.

𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 ; 𝐦𝐲𝐠! ✔Where stories live. Discover now