[20] masih dengan rasa yang sama

Start from the beginning
                                    

"Maksud kakak apa ?" Adela bingung mendengar perkataan Denia.

Seketika keduanya langsung terdiam. Terlebih Denia, ia lupa kalau Adela sempat mengalami kecelakaan.

'Bego lu Den, dia kan kena amnesia gara-gara insiden pesawat terbang,' batin Denia.

"Oh iya aku lupa, maaf Del, pelan-pelan aja nginget nya," ujar Denia minta maaf.

"Kenapa sih kak ? Aku bingung." Adela dibuat bingung dengan ucapan Denia,  "Emangnya dulu aku sama kak Heeseung kenapa ? Kok kayak ada hal yang gak aku tau ?"

Adela sendiri sadad bahwa dirinya tidak mengingat masa kecilnya. Pasca kecelakaan pesawat, Adela hanya ingat ia bangun di rumah sakit di Jerman dan tinggal di Jerman selama 2 tahun.

Denia tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Adela.

"Aku bakal ceritain semuanya, tapi kamu jangan paksa buat nginget semuanya ya," ucap Denia lalu dibalas anggukan dari Adela.

"Dulu kamu pernah tinggal di desa Del, ada aku, Heeseung sama Jay juga tinggal di desa yang sama kayak kamu."

"Kita dulu sering main bareng, awalnya sih kamu sama Heeseung doang berdua, terus aku ikutan main sama kalian karena waktu itu perempuan di desa yang umur nya deket sama aku ya kamu."

"Barulah muncul Jay, dia bocah pindahan dari kota, bapaknya nempatin Jay di desa karena Jay pengen tinggal sama nenek nya."

Adela menyimak cerita masa lalu nya dengan saksama. Gadis itu kaget mendengar fakta bahwa dirinya pernah bertemu dengan Heeseung jauh sebelum masuk dunia SMA.

"Terus tahun 2015 akhir, kamu dipindah ke Jerman sama bibi kamu. Aku gak tau kenapa, tapi yang jelas, saat itu bener-bener jadi kenangan paling buruk buat kamu sama Heeseung."

Denia berhenti sejenak. Ia tidak langsung menceritakan kelanjutannya.

"Emang nya kenapa kak ?" Adela mulai bertanya.

Mata Denia menatap ke bawah, gadis itu bingung bagaimana cara menjelaskan kelanjutan ceritanya pada Adela.

"Agak susah ngejelasinnya ke kamu," balas Denia yang masih menunduk.

"Yaudah kak, gak usah dijelasin. Tadi juga udah cukup banget kok buat aku," sahut Adela yang membuat Denia merasa tenang.

Denia tersenyum teduh ke Adela, "Kamu bener-bener gak berubah ya, cuma sekarang jadi lebih cantik aja."

"Kak Denia bisa aja !" Balas Adela malu-malu tupai.

"Bilang aja seneng kan ?"

Kemudian keduanya tertawa senang. Atmosfer diantara mereka tumbuh dengan baik. Denia yang punya sifat supel tidak membuat kecanggungan dengan Adela.

"Eh Dela, kamu pulang sama siapa ?" Denia bertanya.

Adela berpikir sejenak, "Naik busway paling kak, kenapa ?"

Denia menggeleng kemudian menatap layar ponselnya.

"Jangan pulang dulu ya, Jay sama Heeseung mau kesini."

Kaget sekaligus deg-degan. Adela langsung salting ketika mendengar nama Heeseung terlontarkan.

"Nah, itu mereka !" Denia bersuara sambil menunjuk arah pintuㅡyang ada di belakang Adela.

'Kok cepet banget !?' Ucap Adela dalam hati.

"Weh, nunggu lama gak ?" Jay bertanya sambil berjalan ke arah dua gadis yang tengah duduk.

Ketos | Lee HeeseungWhere stories live. Discover now