[16] ingatan yang kosong

2K 386 31
                                    

Sepulang dari rumah sakit, Adela langsung menjatuhkan berat badan nya ke kasur. Matanya yang bulat indah itu menatap langit-langit kamar.

Sesudah mendapatkan orang yang rela mengorbankan nyawanya untuk Heeseung, Adela diminta untuk pulang.

Awalnya gadis itu kekeuh menginap di rumah sakit sampai Heeseung siuman. Namun Jay memaksa Adela untuk pulang dan akhirnya Adela mengalah.

Tiba-tiba terlintas di kepala Adela percakapan nya dengan seseorang yang misterius yang ia temui di rumah sakit.

Gadis itu terbangun dan meraih sesuatu dari dalam tas nya.

Ia meraih sebuah amplop berwarna putih dengan tulisan yang ditulis dengan cat emas.

Orang misterius itu meminta Adela untuk menyerahkan amplop ini pada Heeseung.

Adela membaca tulisan yang tertulis di bagian luar amplop.

"Glory Lee Company."

Tepat di bawah tulisan berwarna emas itu. Adela mendapati gambar yang ia yakini adalah logo dadi perusahaan Glory Lee.

Tiba-tiba kepala Adela terasa sakit. Seolah ada sengatan listrik di kepalanya.

Gadis itu secara reflek menjatuhkan benda yang ada di genggamannya.

"Adelaaaa, Adelaaaa !!" Suara aneh tiba-tiba terdengar di kuping Adela.

Bulu kuduk Adela merinding. Ia benar-benar sensitif dengan situasi seperti ini.

"S-siapa disana ?!" Adela berteriak memanggil suara aneh itu.

"Adelaaa, tolong..." lagi-lagi suara horror itu muncul lagi.

Adela bergerak meraih selimut dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Gadis itu meringkuk ketakutan dibalutan selimut.

"J-jangan ganggu aku..." ujar Adela sebelum ia memutuskan untuk pergi ke alam mimpiㅡguna menghindar dari situasi yang horror itu.

Adela memejamkan matanya. Tepat setelah ia pejamkan matanya, muncul bayang-bayang Heeseung.

Dilihatnya Heeseung tersenyum padanya. Entah senyumannya terlihat anehㅡbukan senyum bahagia, lebih tepatnya senyuman hambar.

Perasaan Adela masih dipenuhi rasa horror. Ia sebisa mungkin menepis pikiran dan perasaan negatif yang menghantuinya.

•° ketos | lee heeseung °•

Flashback start

"Saya yang akan mendonorkan ginjal dan darah saya untuk Heeseung," ucap seorang pria yang mengenakan jas dokter.

Setelah dokter yang menangani Heeseung memberitahu kondisi Heeseung yang membutuhkan pendonoran ginjal dan darah. Tiba-tiba seorang dokter muda datang menghampiri empat remaja itu.

"T-tapi Om, Om yakin ?" Youngbin bertanya.

Pria itu tersenyum hangat, "Heeseung itu udah saya anggap anak sendiri, walaupun jatuhnya dia keponakan saya. Tapi saya bangga punya keponakan yang hebat seperti dia."

Adela dibuat kaget ketika mendengar pengkuan dari dokter muda di hadapannya itu ialah seorang paman nya Heeseung.

"Golongan darah Om James sama kayak golongan darah Heeseung ?" Kali ini Lily yang bertanya.

"Sama kok, makanya Om bersedia buat donorin ginjal sama darah Om."

Mereka semua terdiam. Tidak ada lagi diantara empat remaja itu bersuara.

Ketos | Lee HeeseungWhere stories live. Discover now