Melisa yang udah selesai jalanin piket dhuha langsung balik ke kelas. Lain hal nya dengan Adela, temannya itu sekaligus ketua rohis harus menyerahkan laporan ke ketua osis.
"Semoga aja jantung Adela gak kumat pas ketemu bang Heeseung," ucap Melisa dalam hati.
Setibanya di kelas, Melisa langsung menidurkan tubuhnya di atas meja. Sungguh melelahkan. Salah kan Melisa gak bisa tidur karena dia streaming i&credible sampe jam 12 malam.
"MELISAAAAAA, ADA YANG NYARIIN NIHHHH !!"
Tapi dewi fortuna tidak berpihak pada Melisa.
Gadis itu langsung bangun dan menatap ke arah pintu kelas.
"Siapa sih ?! Ganggu aja," celetuk Melisa kesal.
"Siapa yang nyariin gue ?"
"Si Youngbin nih," balas Jisung Sang ketua kelas.
Dengan langkah malas Melisa berjalan ke arah pintu kelas. Padahal Youngbin bisa samperin Melisa ke tempatnyaㅡsecara mereka teman satu kelas.
"Kenape ?" Melisa langsung to the point.
"Nih !" Youngbin menyodorkan roti lapis dan susu kotak pada Melisa.
Melisa menatap Youngbin bingung. "Buset dah, ambil nih cepet !!" Tangan Youngbin menyodorkan paksa barang yang ia pegang.
"Dalam rangka apa nih ?" Melisa bertanya lagi.
"Bukan buat lu, buat Adela."
Yang awalnya Melisa malas menanggapi Youngbin tiba-tiba langsung melotot ketika mendengar nama sahabatnya.
"Lu naksir sama sahabat gue ?!"
Youngbin langsung menepuk jidat. "YAAMPUN ENGGAK, kata yang ngasih gak boleh dikasih tau identitasnya, tapi jangan bilang ke Dela juga kalo gue yang jadi perantara nya," jelas Youngbin.
Melisa langsung manggut-manggut paham. Kemudian ia menelusuri dua benda yang sekarang ada pada genggaman nya dengan teliti.
"Gak ada racun nya kan ?" Entah dorongan darimana Melisa melontarkan pertanyaan tersebut.
"Gila aja ya, mana mungkin dia ngasih racun ke mba crush dia !!"
Sekarang Melisa yakin. Tapi dia masih bertanya, siapa yang sebenarnya memberikan roti dan susu ini untuk Adela. Dan kenapa harus pake perantara ?
"Emang siapa sih ? Gue gak cepu deh." Dengan penuh harap, Youngbin akan memberitahunya.
"Nanti gue kena amuk. Intinya, lu kasih aja ke Adela, oke ?"
Mau tidak mau Melisa nurut sama Youngbin. Kemudian mereka masuk ke dalam kelas dan kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Di tempat Youngbin, akhirnya pemuda itu bisa bernafas dengan lega setelah diminta untuk menjadi perantara makanan.
"Kenapa gak ngasih ke loker meja nya langsung aja sih ?! Kan jadi gue yang disangka naksir sama Adela," gerutu Youngbin.
Tiba-tiba seseorang mencolek pundaknya, Youngbin pun menoleh dan mendapati sepupunyaㅡHeeseung.
"Nih !" Heeseung menyodorkan roti lapis pada Youngbin.
Youngbin menatap Heeseung bingung. "Gue gak suka roti lapis, mending lu kasih ke orang lain," ujar Youngbin.
"Kasih aja ke Melisa, lu bilang dia suka banget sama roti lapis," balas Heeseung.
Kemudian Youngbin melirik sekilas ke arah Melisa, lalu ia merampas roti lapis dari sepupunya itu.
"Makasih, tapi gue ngasih nya nanti aja."
"Ya itu mah terserah lu, yaudah gue balik dulu ya !" Heeseung langsung berpamitan pada Youngbin.
Heeseung pun berjalan ke kelas nya dengan santai. Dan tak lupa dengan tampang juteknyaㅡia harus selalu berpenampilan seperti itu ketika berada di muka umum.
"Padahal itu roti buat Adela, tapi gue udah keduluan sama sepupu sendiri," monolog Heeseung.
Tadi sebelum menghampiri Youngbin, Heeseung sempat mendengar percakapan Youngbin dan Melisa.
Mengetahui kalau Youngbin meminta Melisa memberikan roti dan susu untuk Adela, membuat Heeseung mengurungkan niatnya.
"Gak apa-apa deh, lain kali aja ngasih nya. Masih ada kesempatan kok Seung, semangat !!"
Diam-diam Si ketos tampang sangar ini ternyata bisa jadi orang yang melow juga.
"Roti lapis sama susu caramell gue udah sampe di tangan Adela belum yaaa ??"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SUDAH MULAI SERIUS NIH GAES😁
Pantengin terus yaaa, dan makasi banget buat yang udah baca dan vote ceritaku, I LOVE YOU ALL SO MUCH💛
