[26] Lebih rumit dari yang dibayangkan

1.4K 293 34
                                    

sub-judul nya lumayan panjang shshs

happy reading!

"Adelaaa, boleh minta tolong gak ?" Tiba-tiba Winter menghampiri Adela yang tengah duduk di kursi taman.

Baru juga menoleh, Winter sudah menyodorkan kardus pada Adela.

"I-ini apa kak ?"

"Kardus konsumsi, tolong simpen di ruang OSIS yaaa, langsung masuk aja ke ruangannya, gak di kunci kok. Oke ? makasih yaaa !"

Winter yang terlihat buru-buru segera melesat dari tempat Adela. Sementara gadis itu masih diam dan mencerna kalimat perintah Winter.

Adela beranjak dari taman menuju ruang OSIS. Besok OSIS Gathering akan dilaksanakan. Perasaan Adela senang karena ia tidak perlu mengikuti jam pelajaran geografi yang selalu ngebuat dirinya terlelap tidur.

"Haaaaai Adelaaaaa !!" suara cempreng tiba-tiba menyeruak masuk ke kuping Adela.

Gadis yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum lebar, "Kak Deniaaa !"

Denia berlari mendekati Adela. Matanya menelisik kardus yang dibawa Adela.

"Pasti buat konsumsi OSGATH, Iya kan ?"

Adela mengangguk. Kemudian Denia mengambil alih kotak dari tangan Adela.
Denia berjalan santai mendahului Adela. Sementara Adela, ia langsung memblokir jalan Denia.

"Aku aja kak yang bawa, kak Denia kalo mau balik ke kelas bisa balik-"

"Shut! berisik ya kamu, udah sini aku aja, kasian kalo nanti Heeseung liat, yang ada malah dia yang ambil alih, hayo ? pilih mana ?"

Seketika Adela langsung diam. Denia kembali melanjutkan langkah, diikuti Adela yang berjalan tepat di sampingnya.

Mereka pun tiba di ruang OSIS. Denia dan Adela tidak hanya sekadar menyimpan kardus, mereka juga sedikit bebenah ruang OSIS.

Denia bilang, "Berantakan banget gusti, ini Heeseung gak mau adain piket ruang OSIS apa yak ?!"

Adela cuma bisa tertawa kecil. Tapi emang kenyataannya, ruang OSIS jarang sekali dirapihkan. Paling dirapihin kalau mau ada rapat umum atau kegiatan tertentu aja.

Di tengah kegiatan bersih-bersih ruang OSIS. Seseorang masuk ke dalam ruangan. Otomatis membuat Adela dan Denia menatap ke arah pintu.

Oknum yang masuk ialah Heeseung. Mata Heeseung langsung menangkap sosok Adela. Dirinya kaget begitu melihat Adela alias 'crush' nya ada di ruang OSIS.

Jangan tanya Adela. Gadis itu langsung salting ketika mendapati Heeseung yang masuk ke ruang OSIS.

Heeseung berjalan ke dalam ruangan. Ia menghampiri Denia yang tengah mengelap meja. Tangan Heeseung langsung mengambil alih kanebo dari Denia.

"Lu ditunggu Pak Woobin, penting banget, di ruang guru sekarang juga."

Dengan nada datar khas Heeseung. Denia segera berlari keluar ruangan. Dan kini hanya menyisakan Heeseung dan Adela.

Tidak ada percakapan diantara mereka. Canggung, satu kata itu berhasil mewakili situasi mereka.

"Adela," Heeseung memanggil Adela di tengah kecanggungan.

Gadis itu menoleh dengan cepat. Wajahnya terlihat gugup sekaligus ia tak bisa mengontrol detak jantungnya.

"Pulang sekolah... ada acara gak ?"

Ketos | Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang