[15] Tuhan, terimakasih

2.1K 394 38
                                    

| Tok tok 🚪,  welcome back to the new chapter. Enjoy !✨💝


°• ketos | lee heeseung •°

Di pinggir kota. Sebuah gedung besar yang tak terpakai kini kedatangan beberapa tamu tak diundang.

Kumpulan orang-orang itu membawa seorang pemuda yang tubuhnya terikat kencang oleh tali.

Mereka masuk ke satu ruangan dan langsung mendorong tubuh pemuda itu ke lantai.

Pemuda itu mencoba membebaskan diri, namun ikatan yang mengikat tubuhnya terlalu kuat.

"Mau gimana pun caranya, lu gak akan bisa bebas, Lee Heeseung."

Sosok berbadan kekar berdiri tepat di hadapan Heeseung. Ia adalah ketua dari kelompok orang-orang misterius ini.

"Long time no see, step brother."

Heeseung langsung memberi tatapan tajam pada orang itu. Sedangkan yang ditatap tidak terlihat takut.

"Lu pikir gue takut sama lu ? I'm sorry, Ethan. Gue gak takut sama lu," ujar pemuda berbadan kekar itu.

Kemudian ia menarik kerah baju Heeseung. Mengangkat tubuh Heeseung ke udara lalu mencekik leher nya. Sampai membuat Heeseung susah untuk bernafas.

"Sakit ya Seung ?"

Heeseung menggeleng. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan orang yang amat ia benci.

"Jadi lu mau lebih sakit lagi ?" Tanpa pikir panjang, orang itu memberi satu pukulan keras di perut Heeseung.

Pukulannya berhasil menjatuhkan badan Heeseung ke permukaan. Membuat Heeseung tak berdaya, ditambah dirinya yang sedang jatuh sakit, kekuatannya semakin melemah.

"Gue disini cuma mau minta satu hal," ujar pemuda itu.

Seolah tidak peduli. Heeseung mengabaikan ucapan pemuda di hadapannya dengan mengalihkan pandangannya.

"Berani-berani nya lu mengabaikan gue !!!" Pemuda itu langsung memberi satu pukulan keras lagi di perut Heeseung.

Heeseung sudah tidak tahan. Ia benar-benar kehilangan tenaga.

"Satu hal sebelum gue bener-bener musnahin lu dari bumi," pemuda itu menggantung kalimatnya.

"Dimana surat kepemilikan perusahaan ibu ?"

Heeseung tidak menjawab. Ia sudah tahu apa yang sebenarnya diinginkan saudara tiri nya.

Pemuda itu frustasi karena tidak mendapat respons apa-apa dari Heeseung.

"Emang keterlaluan, anak sama Ibu tiri dua-duanya sama aja. Ibu nya bodoh anaknya juga bodoh."

PLAKKK. Dengan sisa tenaga yang dipaksakan, Heeseung berhasil memberikan tendangan pada pemuda itu. Ia sangat sensitif apabila seseorang menjelek-jelekkan sang ibu.

"JAGA UCAPAN LU, MAKHLUK BIADAB !!!" Heeseung benar-benar sudah naik pitam.

"Lu bener-bener minta dibunuh sekarang juga ya, SEMUANYA ! Simpen dia di ruangan yang gak ada vertilisasi udara !!" Mendengar perintah dari ketua, seluruh anak buahnya langsung menarik badan Heeseung.

Ketos | Lee HeeseungOù les histoires vivent. Découvrez maintenant