1.9 Teori Konspirasi

Start from the beginning
                                    

Akhirnya sang ketua mini itu pun benar-benar ikut dangdutan. Bahkan sudah melakukan duel bersama Hoshi yang langsung mendapat sorakan dari teman-temannya.

Wonwoo pun hanya bisa menghela napas sabar mendengarnya.

Sabar sabar, orang sabar pacarnya juwita bahar.

Hampir lima lagu mereka lewati dengan berjoged dan duel maut yang selalu dimenangkan Hoshi. Akhirnya mereka pun istirahat di teras, kecuali Hoshi dan Changkyun yang langsung kena perintah Woozi untuk mengerjakan laporan yang akan dipresentasikan esok hari di kecamatan.

Alhasil, kedua sekretaris yang biasanya kuliah titip tugas pun kelimpungan saat membuat laporan tersebut. Mereka tidak tahu sistematika laporan, isi laporan, bahkan yang ditulis di kata pengantar saja mereka tak paham.

Untung Pak Yoongi tidak tahu soal ini, bisa-bisa mereka kena semprot jigong megalodon. Ngeri.

Dengan berbaik hati, akhirnya Jeka pun membantu mereka.

Mungkin tidak bisa disebut membantu, karena semuanya Jeka yang kerjakan, mulai dari kata pengantar, daftar isi, sampai bab satu. Sedangkan kedua sekretaris tak tahu diri itu malah asyik main hago adu domba di ponsel milik wakil ketuanya yang sibuk sendiri itu.

"Bang Uji gelarnya Pak Yoongi apa?" tanya Jeka saat hampir rampung dengan laporan, sisa biodata anggota dan DPL saja.

"Haji..." celetuk Momo, "minggir ih!" teriaknya yang lagi rebutan paha Jun untuk dijadikan bantalan bersama Yujin.

"Apa sih bagian gue ini!" omel Yujin menarik paha Jun untuk mendekat ke arahnya.

Momo kembali menarik kaki bersila itu untuk dekat ke arahnya. Dan berakhirlah si tampan duduk berbelok-belok.

"Potong aja paha gue, potong" celetuknya yang membuat kedua gadis itu terkikik. Akhirnya keduanya pun sepakat berbagi paha Jun. Momo sebelah kiri dan Yujin sebelah kanan.

"Emang Pak Yoongi udah haji?!" seru Zelo.

"Udahlah" balas Momo.

"Kok bisa?!" seru Yujin. "Emang duitnya gak abis buat beli mobil?"

"Kan duit pesugihannya masih banyak, mbok" seru Deka yang langsung tersedak sedotan ale-ale saat Chungha dengan jahatnya mendorong gelas ale-ale itu masuk ke dalam mulut si bli.

Deka melotot sampai terbatuk-batuk lalu menarik gelas dari mulutnya yang terbuka lebar.

"Ya Allah Mbok, hampir mati nih" keluh Deka meneteskan setitik air mata karena sedotannya hampir ketelen.

"Kenapa gak sekalian mati beneran aja?!" semprotnya pedas, matanya segera beralih menatap Woozi yang terlihat santai-santai saja mengelap si Dara yang sudah kinclong.

"Lu kalo ngomong kaga diayak dulu sih!" Zelo menunjuknya dengan tuduhan. Padahal dirinya sama saja kalau bicara.

"Tofu you! Kasian friend e nyong kan, ra opo-opo Ji?" kini giliran Changkyun yang menarik Woozi masuk ke dalam pelukannya. Namun tak berapa lama Changkyun malah meringis karena ginjalnya dicubit Woozi.

Iya beneran ginjalnya, tangan Woozi kan kecil-kecil bibit baja, lambung Changkyun bahkan sampai bergeser ke pinggang.

"Jinjja hurt, Ji" eluhnya meringis dan memilih mundur. Lemas dia habis dicubit Woozi, Changkyun sampai bisa merasakan yakultnya bergejolak di dalam lambung.

Kekuatan turunan Jin Gunung Kidul tidak main-main.

"Tapi beneran Pak Yoongi bapak lu, Ji?" tanya Jun penasaran.

Semua pasang mata segera menoleh ke arah si ketua kelompok mini tersebut. Tapi yang diperhatikan malah sibuk dengan pujaan hatinya.

"Menurut lu?" tanyanya masih sibuk mengorek debu yang ada di sudut-sudut gitar kesayangannya itu.

KKN 17Where stories live. Discover now