Epilog

756 60 57
                                    

"Halo?"

"Iya, halo?

Seohyun menahan tawanya, membuat senyum di bibirnya semakin melebar. Ia diam, menunggu sampai Kyuhyun membalas sapaannya di telepon.

Kyuhyun terkekeh. "Aku udah di bawah."

Hanya seperti itu, Seohyun bisa merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di perutnya. Ia bahkan harus berjongkok untuk menahan rasa mulas yang melanda. Jantungnya berdegup kencang karena kelewat senang. Seohyun memegangi pipi, kemudian dahinya sendiri. Dia tidak sedang sakit, kan?

"Halo?" panggil Kyuhyun lagi, karena Seohyun tak kunjung menjawabnya. "Seo, aku udah di bawah."

"Iya, iya," jawab Seohyun. Ia kembali berdiri. Sambil memutar knop pintu, ia mengatur napasnya. "Ini aku mau ke bawah."

"Oke," balas Kyuhyun. "Kalo gitu aku masuk."

Seohyun dengan cepat menuruni tangga, namun berhenti di anak tangga kelima dari bawah. Ia duduk di sana, menunggu Kyuhyun memasuki rumahnya.

"Kamu masuk sendiri aja, ya. Males bukain," ujar Seohyun, kemudian tertawa kecil.

"Iya," ujar Kyuhyun, bersamaan dengan terdengarnya suara pintu dibuka. Seohyun menunduk, berusaha menyembunyikan dirinya di balik tangga. "Aku udah masuk."

"Aku udah di bawah juga."

Dari sini, Seohyun bisa melihat Kyuhyun mengernyitkan dahinya. "Mana?"

Seohyun menutup mulutnya, menahan tawa. "Cari, dong."

Kyuhyun, entah mengapa, berbelok menuju dapur. Pada saat itulah Seohyun keluar dari persembunyiannya, dan dengan langkah hati-hati namun cepat, berjalan menuju ke belakang Kyuhyun.

"DOR!!!!"

Kyuhyun menoleh ke belakang, kemudian tersenyum manis, dan mengacak rambut Seohyun. Ia membentuk pistol kecil dengan jarinya, menodong di depan muka Seohyun, "dor juga!"

Seohyun menaikkan sebelah alisnya, dan mengerucutkan bibir. "Gak kaget?"

"Oh?" Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya, kemudian tiba-tiba meletakkan tangan kanan di dada kiri, napasnya tersengal-sengal. "Aduh, kaget banget. Sejak kapan kamu di situ?"

Seohyun terkekeh, menjiwil pipi Kyuhyun. "Gak usah dipaksain."

Kyuhyun tersenyum. "Kan, biar usahamu gak sia-sia."

Seohyun menggigit bibir, kemudian mengalihkan pandangannya ke jam dinding di dekat pintu. "Yuk, berangkat."

Kyuhyun tertawa kecil, merangkul bahu Seohyun, dan sekilas mengecup puncak kepalanya. "Mama mana?"

"Mama di sini," ujar Trias, keluar dari kamarnya. Kyuhyun dan Seohyun membulatkan matanya, refleks menjauhkan diri satu sama lain. "Tadi mau ke dapur, tapi gak enak ngeganggu kalian."

"Kita gak ngapa-ngapain, kok," ujar Seohyun panik, kemudian menyenggol lengan Kyuhyun, menyuruhnya untuk berbicara.

"Oh? Ya, hmm...," ucap Kyuhyun gelagapan. Ia menggaruk belakang tengkuknya. "Anu, Ma, aku sama Seohyun mau pergi dulu."

"Pergi ke pelaminan?"

"Bukan....eh belum....eh...," Kyuhyun tertawa atas kebodohannya, kemudian lanjut berbicara. "Mau ke....hmm...."

"Mau pergi, Ma, pokoknya," sambung Seohyun. Ia melangkah mendekati Trias, dan salim. "Berangkat dulu, ya."

"Berangkat dulu, Ma."

Yellow Daylilies. [COMPLETED]Where stories live. Discover now