4. perasaan

372 45 73
                                    

"Nah, sekarang ada titipan pesan, nih, buat salah satu anak kelas sebelas. Hmm, langsung kita bacain aja kali, ya?"

Suara radio sekolah yang disiarkan melalui speaker kelas terdengar ke seluruh penjuru kelas, bahkan mungkin seluruh penjuru sekolah. Kyuhyun membenarkan posisi duduknya, kemudian mencolek pundak Hyukjae. Pria itu hanya menoleh dan bertanya dengan matanya. Kyuhyun menunjuk Nasi Goreng Ibu Atik yang baru dibeli Hyukjae, kemudian menunjuk dirinya sendiri.

Maksudnya, ia mau minta.

Hyukjae yang untungnya tahu diri dengan perlakuan Kyuhyun selama ini yang sering memberinya makan secara cuma-cuma, langsung menyodorkan nasi gorengnya, dan menyuruh Kyuhyun untuk mengambilnya sendiri.

"Emang enak, Hyuk?" tanya Suho yang duduk berhadapan dengan Kyuhyun. "Gue belum pernah nyobain nasi gorengnya Bu Atik."

"Sama, gue juga," timpal Chanyeol yang duduk di samping Suho.

Hyukjae mengangguk. "Enak. Underrated banget deh nasi gorengnya, pada ga mau beli soalnya kedainya Bu Ami lebih rame."

"Lumayan," ujar Kyuhyun setelah selesai mencicipi nasi goreng tersebut. "Mungkin kapan-kapan gue beli, kalo gak bawa bekel."

Memang hampir semua murid di SMA Pratyasa ini membawa bekal. Bagaimana tidak, waktu istirahat pertama cuma lima belas menit. Istirahat kedua memang satu jam, namun, tiga puluh menitnya terpakai untuk salat zuhur.

Tetapi, kantin memang tentu saja tetap ramai, makanya anak-anak yang tidak membawa bekal biasanya telat masuk kelas.

"Pesan buat anak kelas sebelas MIPA empat, Kyuhyun Dwi Adhyasta. Wah, ini temen kamu bukan, Soo?"

Kyuhyun langsung tersedak saat mendengar namanya disebut. Ia mengambil botol minum dari tas, dan meneguknya.

"Lo?" tanya Hyukjae. Ia kemudian menatap Suho dan Chanyeol, sambil menunjuk Kyuhyun. "Dia?"

"Iyalah, emang ada lagi yang namanya begitu?" Suho bertanya balik, kemudian menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya. "Coba diem dulu, pengen denger."

"Ah, iya, Kyuhyun temen sekelas aku. Mungkin kelasku lagi hening banget, nih, nungguin kita baca pesannya," Kyuhyun dapat mendengar suara Sooyoung yang merupakan anggota ekskul Broadcasting itu. Ia menelan ludah, menunggu Sooyoung kembali buka suara.

"Kepada Kyuhyun Dwi Adhyasta. Hai, salam kenal. Aku gak tau apa kamu inget aku, tapi aku harap kamu gak lupa nama aku lagi ya, hehe."

"CIEEEEEE."

Kelas langsung berisik dipenuhi suara sorak-sorai para murid. Kyuhyun meringis, menahan senyumnya, antara malu atau senang karena sepertinya ia mendapatkan penggemar rahasia.

Ini pertama kalinya Kyuhyun mendapatkan pesan lewat radio sekolahㅡsebenarnya pernah, sih, waktu itu, ketika Hyukjae menagihnya hutang. Maksudnya, baru pertama kali mendapat yang semanis ini.

Hyukjae menyenggol-nyenggol lengan Kyuhyun. "Siapa, tuh?"

"Mana gue tau?" Kyuhyun balik bertanya. "Orang gak ada nama pengirimnya."

"Anak OSIS jangan-jangan?" tanya Chanyeol, kemudian matanya membulat, dan tangannya menggebrak pelan meja. "Pasti anak kelas sepuluh!"

"Santai, dong?" ujar Suho sedikit emosi, karena beberapa butir nasinya jadi berceceran di atas meja. "Tapi bisa, sih. Makanya dia bilang, aku harap kamu gak lupa nama aku lagi. Lo kan emang gak hafal anak-anak OSIS kelas sepuluh," ujar Suho.

"For your information, mereka belom resmi jadi pengurus OSIS, soalnya belom LDKS," ucap Hyukjae. "Tapi, dia manggilnya gak pake 'Kak,' tuh?"

Yellow Daylilies. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang