22. panjat tebing

287 54 56
                                    

Seohyun mendengus malas saat menyingkap gorden, dan menatap keluar jendela. Cahaya matahari terasa begitu terik.

Setelah ini adalah jam pelajaran Olahraga. Seohyun tidak begitu suka pelajaran ini, bukannya karena ia tidak suka olahraga, tapi karena kelasnya mendapat jatah jam sepuluh pagi sampai dua belas siang.

Dari kelas sepuluh ia selalu kedapatan kelas yang jadwal Olahraga-nya siang. Bukannya sehat yang didapatkan, malah kulit gosong, keringat, dan perasaan kesal. Lagian, idenya siapa, sih, membuat jadwal pelajaran Olahraga jam segitu?

Saat Pak Edi keluar, Sooyoung buru-buru menggenggam tangan Seohyun, sedangkan tangan satunya mengaduk-ngaduk tas, mencari seragam olahraga. "Ayo."

"Wey, bentar, gue belom ngambil baju," ujar Seohyun, kemudian dengan sigap, ia mengambil tote bag-nya.

Tanpa basa-basi, Seohyun dan Sooyoung langsung berlari menuju kamar mandi terdekat, begitu juga dengan anak-anak perempuan lain. Sesampainya di kamar mandi, Tiffany langsung mengunci pintu masuk.

Yoona mengambil baju olahraga dari tas kecilnya, sembari mengatur napasnya yang ngos-ngosan akibat berlari tadi. "Anak-anak cowok itu kenapa gak mau ngalah sama kita, sih?"

Tiffany menggeleng. "Makanya. Mana suka curang, lagi. Ngomong-ngomong, ayo semuanya ngadep ke arah lain."

Seohyun, Sooyoung, Irene, Yoona, Kyla, dan Michelle mengikuti perintah Tiffanyㅡ kini mereka semua berdiri melingkar, saling memunggungi satu sama lain, karena harus berganti baju.

Ini adalah hal lain yang Seohyun benci mengenai pelajaran Olahraga, berganti baju. Murid kelas 11 MIPA 4 sudah mempunyai perjanjian, yaitu setiap ganti baju sebelum pelajaran Olahraga, anak laki-laki yang berhak memakai ruang kelas. Sedangkan, untuk ganti baju setelah pelajaran Olahraga, baru anak perempuan yang ganti baju di kelas.

Namun, anak-anak cowok itu suka curang. Beberapa dari mereka biasanya berlari duluan ke kelas setelah pelajaran Olahraga usai, yang membuat anak cewek jadi tidak bisa masuk, dan terpaksa berganti baju di kamar mandi, lagi.

"Pokoknya, nanti kita yang harus dapet kelas," ujar Irene. "Sooyoung, lo harus duluan lari, ya, begitu Pak Indra bilang waktunya selesai."

Sooyoung mengangguk, masih sibuk memakai celana olahraganya. "Siap. Nanti kasih gue aba-aba aja."

"BTW, anak cewek yang lain pada di mana, ya?" tanya Tiffany. Ia sudah selesai memakai baju dan celana olahraganya.

"Biasa, lah. Mungkin di kamar mandi yang lain," balas Seohyun. Ia yang paling pertama selesai berganti baju.

"Yang di sini lumayan dikit, ya? Seinget gue, minggu kemaren kita dempet-dempetan banget. Ada sepuluh orang lebih, kali," ucap Kyla. Ia berjalan menuju cermin, membenarkan rambutnya yang berantakan karena terburu-buru berganti baju.

"Iya. Kasian yang di kamar mandi satunya, pasti penuh banget. Lagian, anak cowok kenapa ga mau di kamar mandi aja, sih? Mereka ganti baju juga cuma gitu doang. Satu menit selesai," sambung Michelle. "Oh, ya. Ini jam berapa?"

Seohyun melirik jam di pergelangan tangannya. "Sepuluh lewat lima. Yuk, lima menit lagi udah harus di lapangan."

"Yuk, berangkat sekarang."

Pak Indra memberi waktu sepuluh menit untuk berganti baju, dan melakukan hal-hal lain seperti membeli minum, atau mengisi perut kalau belum sarapan. Pokoknya, jam sepuluh lewat sepuluh, mereka sudah harus ada di lapangan.

"Seo, temenin gue ke kantin, yuk? Mau beli minum," ujar Sooyoung.

Seohyun mengangguk. "Gue taruh ini bentar, ya," ucapnya, sembari menggoyang-goyangkan tote bag yang tadi dipakai untuk membawa seragam olahraga, kemudian berlari ke dalam kelas.

Yellow Daylilies. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang