30. buku tahunan

245 55 38
                                    

"HAYOLO!!"

"Anjir," Kyuhyun berpegangan pada teralis, ia hampir saja jatuh karena melihat Sooyoung yang sedang duduk di dekat pintu laboratorium komputer itu, terkikik puas karena berhasil membuat Kyuhyun kaget.

"Baru lo doang yang dateng?" tanya Seohyun.

Sooyoung mengangguk. "Ya gitu, deh. Kalian udah belajar?"

"Gue nge-chat kenapa gak ada yang bales?"

Kyuhyun, Seohyun, dan Sooyoung sontak menoleh ke arah asal suara tersebut: Hyukjae. Cowok itu segera ikutan duduk. Ia menatap heran kepada buku yang dipegang Sooyoung.

"Hah, kalian belajar?"

Kyuhyun menggeleng, Seohyun mengangguk, Sooyoung hanya diam.

"Emang yang bener seharusnya belajar apa enggak, sih?" tanya Hyukjae.

"Yang bener ya belajar, lah," balas Kyuhyun. "Tapi berhubung ini cuma simulasi, dan gak masuk nilai, gue jadi....males."

"Oooh, berarti tujuan lo sekolah buat dapet nilai, ya? Bukan buat dapet ilmu?" tanya Seohyun.

Kyuhyun mengedikkan bahunya. "Kalo secara realistis, iya. Kita sekolah buat dapet ijazah."

Seohyun mengangguk-angguk. "Gue juga mengakui itu, kok."

Hari ini adalah hari pertama simulasi Ujian Nasional. Berhubung tahun ini Ujian Nasionalnya berbasis komputer, maka diadakan simulasi terlebih dahulu. Simulasi ini dilaksanakan di laboratorium komputer, dan setiap kelas mendapat sesi masing-masing. Kelas 12 MIPA 7 mendapat sesi satu pada hari pertama, mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu jam tujuh pagi.

Setelah beberapa menit, para siswa sudah mulai banyak yang berdatangan, dan guru mempersilakan mereka masuk sesuai nomor absen. Seohyun, seperti biasa, masuk paling pertama karena di kelas ini pun ia absen pertama, dan langsung duduk di tempatnya, yaitu dekat pintu.

Laboratorium komputer ini memang baru dibangun khusus untuk UNBK, makanya masih terasa bersih dan bagus. Seohyun yang sangat suka kebersihan tentu senang dengan fakta ini, melihat meja yang bersih tanpa coretan itu saja bisa membuat hatinya jadi senang.

Apalagi ketika melihat Kyuhyun memasuki kelas, hatinya jadi tambah senangㅡ eh, apa?

"Oke, semuanya tolong dengarkan saya dulu, ya," seru Bu Dina. "Kertas yang tadi saya kasih ke kalian, itu isinya username dan password masing-masing. Bisa coba dimasukkan ke aplikasi yang ada di komputer itu."

Seohyun segera menyalin nama pengguna dan kata kunci dari kertas ke aplikasi UNBK itu. Ia menengok ke kanan dan kiri, kemudian memencet tombol log in.

"Kalau sudah masuk semua, nanti tunggu jam tujuh tepat baru klik mulai, ya," ucap Dina. "Apa ada yang masih belum bisa log in?"

Beberapa anak mengangkat tangannya, dan Dina menghampiri murid-murid itu. Seohyun bersender pada bangkunya, menunggu pukul tujuh, masih lima belas menit lagi.

"Kalo gitu, saya tinggal sebentar, ya. Nanti jam tujuh saya masuk lagi. Assalamu'alaikum."

Suasana kelas sontak menjadi ramai saat Dina meninggalkan kelas.

"Coba buka Chrome, guys. Internetnya cepet banget, bisa buat Youtube-an," ucap Zhaky. Seohyun memang sekelas lagi dengan Zhaky di kelas ini, dan seperti biasa, anak itu selalu jadi provokator.

Penasaran, Seohyun akhirnya mencoba untuk membuka Youtube, seperti apa yang dilakukan teman-temannya. Benar saja, wifi laboratorium komputer ternyata secepat ini, tidak ada buffering sama sekali.

Yellow Daylilies. [COMPLETED]Where stories live. Discover now