★ 27 ★

1.4K 158 4
                                    

Maaf kalo ada kesalahan,
Author bukan dokter :)
Just fiksi yak


















•••••••••••••••••••••••••••••••• ••••••

Setelah berjam-jam berlalu, Yansa sudah ditangani oleh dokter

"Jadi bagaimana, Dok?" Tanya Soobin, duduk di ruangan pribadi sang Dokter

"Saya ingin bertanya, apa nona Yansa sering kelelahan akhir-akhir ini?"

Soobin diam, ia tidak tahu bagaimana aktivitas istrinya saat siang hari, saat ia masih bekerja

"Memang kenapa, Dok?"

"Dilihat dari pendarahan tadi, sepertinya ia terlalu lelah akhir-akhir ini."

"Tapi mereka baik-baik aja kan, Dok?"

Dokter yang bernama Kang Seulgi itu menghela nafas, kemudian menatap Soobin.


Ia menggeleng pelan


Apa maksudnya?



"Maaf, tapi belum bisa dikatakan baik-baik saja, bahkan hampir keguguran. Kandungannya melemah"

Hanya 2 kata terakhir, hanya dengan 2 kata itu bisa membuat Soobin lemas seketika

"Tolong pantau aktivitas sehari-harinya, jangan melakukan pekerjaan yang bisa membuatnya lelah. Dan juga, jaga kestabilan emosinya, karna itu bisa berdampak pada janinnya."

"Beruntung nona Yansa segera dilarikan ke rumah sakit, jadi kami bisa menangani pendarahannya." Ucap dokter Kang lagi

"Jadi saya harus gimana?"-Soobin

"Sekarang yang terpenting adalah kesehatannya dan juga bayi yang dikandungnya. Perbanyak makan makanan yang tinggi vitamin dan minum vitaminnya"

"Baik, Dok. Terima kasih"

"Kalau ada apa-apa, anda bisa menghubungi saya"

"Saya permisi"

Soobin meninggalkan ruang dokter tadi, menuju ruang rawat Yansa.


Cklek

    Soobin melihat Yansa yang terbaring dengan selimut yang menutupi setengah badannya, ia duduk di kursi samping tempat Yansa yang kini tengah memalingkan wajahnya, Yansa sudah sadar.

Soobin menggenggam hangat tangan Yansa yang berada di atas perut, sambil sedikit mengusapnya.

"Maaf..." Ia berusaha menarik perhatian Yansa yang enggan menatapnya,
"Anak kita—"

"Anakku" potong Yansa cepat, ia menepis tangan Soobin

Soobin hanya bisa tersenyum pasrah

"Gimana?"-Yansa

"A-apa?"

"Kata dokternya!"

"Maafin aku... Ini salahku" Soobin harus mengatakannya, "Kandunganmu..... melemah"

Sakit, Soobin bisa merasakannya

Tes

Air mata jatuh melewati pipi Yansa, kemudian ia tersenyum pedih

"Aku bodoh banget ya, gak bisa jaga dengan baik bayi ini" air mata Yansa terus mengalir. "Bisa-bisanya aku biarin dia dalam bahaya kaya gini"

Yansa mengelus perutnya lagi,
"Makasih ya, Nak. Kamu masih mau bertahan disini"

Dijodohin: CSB [End] ✓Where stories live. Discover now