★ 47 ★

455 69 14
                                    


Hari-hari yang dilalui Soobin kini bertambah ceria setelah berhasil mengungkapkan rasa sukanya pada Yansa beberapa malam yang lalu. Benar, Yansa tak menjauhinya bahkan hubungan pertemanan mereka semakin dekat.

"Yakin perasaan lo kuat cuma temenan aja?"

Itu Taehyun yang bertanya. Ia berkunjung ke rumah Soobin untuk mengembalikan barang yang ia pinjam kemarin.

"Maksud lo?"

Taehyun menghembuskan nafas, "Lo ga cemburu kalo Yansa tiba-tiba lebih akrab sama orang lain?"

"Cemburu lah"

"Sampe kapan kuat nahan cemburu lo itu?"

"Lo bahas apaan sih, Hyun? Kok sampe ke arah situ"

"Engga, maksud gue cuma bingung kenapa lo ga ngajak dia pacaran aja. Kalo lo sama dia ada hubungan kan dia bisa jaga hati buat lo. Sekaligus ga ada cowo lain yang deketin dia"

Soobin diam memikirkan ucapan Taehyun. Mungkin benar, dia bahkan tidak tahu Yansa sedang dekat dengan siapa saja. Bagaimana jika hanya Soobin saja yang menganggap pertemanan mereka dekat, sedangkan Yansa hanya menganggap biasa saja.

"Gue ga berani, takut kalo dia masih ada trauma sama hubungan yang lebih"

"Belum dicoba dah takut duluan" Taehyun menggerakkan kepalanya pelan.

"Temenan aja deh, gue udah seneng kok bisa deket lagi sama dia"

"Yaudah terserah lo. Tapi jangan kaget kalo suatu hari nanti Yansa punya pacar, soalnya lo sama dia cuma temen doang" Taehyun dengan sengaja menekan 2 kata terakhir.

"Gue balik dulu, makasih barang pinjamannya" ia memakai jaketnya dan keluar dari rumah Soobin.

Setelah kepergian Taehyun, Soobin berdiam diri memikirkan lagi ucapan temannya itu.

Ia belum siap jika suatu saat nanti mengetahui bahwa Yansa sudah memiliki kekasih. Dan yang lebih parah lagi jika kekasih dari Yansa adalah Lucas, saingannya sendiri.








Untuk menyegarkan pikirannya, sore ini setelah mandi, Soobin berniat untuk berjalan-jalan di sekitar rumahnya.

(Soobin masih menggunakan rumah yang dulu ia tinggali bersama Yansa. Walau terkadang ia juga tidur di rumah orang tuanya)

Karena tak tahu tujuannya akan kemana, ia memutuskan untuk mampir ke Alfomart di seberang jalan.

Mungkin membeli stok camilan untuk di rumah bukan ide yang buruk, pikirnya. Ia berjalan ke rak khusus makanan ringan dan minuman yang ada di barisan paling belakang.

Namun belum sempat sampai, ia samar-samar mendengar suara yang mirip seperti suara Yansa. Ia segera memakai masker yang ia bawa untuk menyapa gadis incarannya itu.

Lagi-lagi niatnya harus diurungkan, ternyata Yansa tidak sendirian, melainkan bersama Lucas.

"Hei, bro" mata Lucas tak sengaja melihat keberadaannya.

Yansa ikut menengok, "Steve? Ngapain di sini?"

"Cuma mampir. Kalo kalian?"

"Jalan-jalan aja berdua" Lucas dengan sengaja menekan kata terakhir sambil melihat reaksi Soobin.

Namun Soobin bersikap biasa saja, tapi tidak dengan hatinya yang sudah memaki Lucas.

Tatapan kini beralih ke Yansa. Hanya sekejap lalu ia berpaling lagi.

"Oh, yaudah"

Tanpa basa-basi lagi ia pergi keluar dari Alfomart itu tanpa membeli apapun.

Kenapa selalu Lucas yang berada bersama Yansa? Sejauh apa hubungan mereka berdua? Apa lebih dekat dari yang dikira?

Dijodohin: CSB [End] ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin