★ Bonus Chapter (2) ★

316 34 2
                                    

Mereka semua kini sudah berada di depan rumah Soobin— setelah sekalian mengantar Yujin pulang karena ditelepon oleh Hyunjin, yang mengatakan akan pergi ke rumah orang tua Fiyu.

"Mama...!" teriakan Sooni menggema saat membuka pintu, ya, sudah menjadi kebiasaannya setiap hari ketika pulang. Hingga Soobin takut rumah ini akan roboh mendengar teriakan anaknya.

Yansa datang dari arah dapur, tersenyum lebar menyambut anak dan suaminya, dan juga...

"Loh...?" Tatapannya terpaku pada seseorang yang berdiri di ambang pintu, dengan sebelah tangan membawa plastik kresek.

"Lucas?" Masih terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba, setelah beberapa tahun menghilang tanpa kabar apapun. Dan saat ini kembali terlihat di depan mata. "Gue ga salah liat, kan?"

"Bener, Yan." Lucas meyakinkan. "Ini gue ga disuruh duduk?"

"Ayo!" Sooni menarik tangan Lucas hingga duduk di sofa ruang tamu. Ia juga berani merebut kresek yang dibawa Lucas dan langsung mengambil rotinya.

"Mau?" tawar Sooni pada Lucas.

"Buat kamu aja."

"Enak loh, Om ga mau coba?"

"Enggaa..." Lucas sedikit mengusak poni anak itu karena gemas melihat pipi chubby nya ketika makan.

Yansa mengernyit heran. "Kok akrab?"

"Biasalah, nyogok pake makanan." Soobin sedikit melirik Lucas. "Sooni kan makanan nomer satu, mana mungkin dia nolak."

Yansa dan Soobin duduk di sofa panjang, diikuti Sooni yang tiba-tiba duduk di tengah mereka, sedangkan Lucas duduk di sofa tunggal.

"Ada lagi tuh, Yan, ambil aja." Lucas meletakkan kreseknya di atas meja setelah mengambil kaleng kopinya.

"Tadi mampir dulu?" tanya Yansa.

"Iya, sekalian beliin Sooni biar seneng, terus juga ....." Lucas menceritakan apa saja kejadian yang ada di mini market tadi sampai perdebatan kecil Soobin dan Sooni pun tidak ketinggalan.

"Udah biasa sih, 2 makhluk hidup itu jarang akurnya," jelas Yansa. "Soobin juga sama anaknya ga mau ngalah."

"Aku terus..!" sahut Soobin.

"Bener kan."

Yansa mulai membongkar isi kresek itu sambil menggelengkan kepalanya. 2 kotak susu almond, 3 cup es krim, dan 7 bungkus roti.

Matanya langsung melirik pada Soobin.

"Ambil rotinya kok banyak banget sih, Bin?! Kan di rumah juga masih ada, ngapa—"

"Loh, bukan akuuu..."

"Yang bener?"

"Masa aku bohong? Anak kamu tuh ambilnya ga kira-kira!"

"Kenapa dibiarin?"

Soobin mengusap wajahnya pasrah dan menghela nafas panjang. "Coba tanya sama Lucas berapa kali aku ngelarang Sooni."

"Bener, Soobin bawel banget ngelarang Sooni ini-itu sampe ribut. Yaudah akhirnya gue beliin semua roti yang diambil Sooni biar ga nangis," jelas Lucas.

"Ini kebanyakan, Cas. Uangnya gue ganti ya?"

"Udah, ga usah. Santai aja."

"Om, besok beliin lagi ya!" sahut Sooni tiba-tiba saat roti di tangannya habis.

'ini bocah kok ngelunjak." ~batin Soobin.

"Hahaha, siap, besok kalo ke sini lagi dibawain yang banyak," jawab Lucas.

Dijodohin: CSB [End] ✓Where stories live. Discover now