13 - // Senin Panas Dingin //

617 53 3
                                    

Salma menghampiri sang ayah yang sedang menonton berita di tv pagi ini.

" Akhirnya keluar juga kamu sal." Ucap Ayah Salma seperti yang lega.

Salma menatap ayahnya bingung, " Kenapa gitu?"

" Om Indra whatsapp ayah. Katanya kamu disuruh ke kantornya siang ini." Ayah Salma membetulkan posisi duduknya.

" Mau ngapain yah?"

" Ya mana ayah tau." Sahut Ayah Salma.

" Oke. Jam 11 aku berangkat."

Ayah Salma menepuk bahu putrinya, " Ada yang ayah lupa sama kamu."

" Apa yah? Transferan?" Salma tertawa.

" Hadeuh. Duit terus kamu mah." Gerutu Ayah Salma. Mereka berdua tertawa.

" Jadi waktu itu Om Indra minta ayah bilang ke kamu. Tolong carikan legal officer & consultan buat perusahaan cabang nya itu. Cuman ayah lupa bilang sama kamu."

" Sekarang masih nyari?" Tanya Salma.

" Dia udah dapat orangnya." Terang Ayah Salma sambil mengambil cangkir kopi nya.

" Syukur lah kalo udah dapet."

" Orangnya ramah dan sopan. Ayah paling seneng kalo udah ngobrol sama orang sopan. Mana masih muda, ganteng, pintar lagi." Tambah nya.

Salma dengan santai menyimak perkataan sang ayah.

" Ayah ngobrol?"

" Ya iya lah. Kan ayah dikenalin sama om kamu." Jawab Ayah Salma sambil tertawa.

" Track record nya ayah dengar dari Om Indra juga bagus. Profesional. Bukan orang biasa kayanya." Ayah Salma semakin memperjelas gambaran sosok tersebut.

Ayah Salma lalu meraih remote tv, " Lagi S3 dia tuh."

Paket komplit penjelasan nya emang.

Salma keheranan, ayahnya begitu semangat dan antusias menceritakan sosok legal officer & consultan dari perusahaan om nya. " Kok tau banyak sih yah? Kaya udah akrab aja."

" Jelas akrab. Orang obrolan kita nyambung. Berasa muda lagi ayah." Ayah Salma tertawa.

Salma diam. Ia tidak merespon apa-apa. Apa guna nya kepo tentang sang legal officer di perusahaan om nya.

" Kata Om Indra, kalo kemaren kamu dateng ke peresmian, kamu mau diminta speech sedikit didepan para tamu undangan." Ayah Salma menoleh Salma.

Salma mengerjapkan matanya, " Ih ayaah kok ga bilang sih? Aku kan jadi gaenak sama om." Protes Salma.

" Ayah juga gatau sal. Baru dikasih tau pas udah sampe disana." Jawab Ayah Salma.

" Ayah sih kenapa ga langsung telpon aku coba." Rengek Salma.

" Kan kuliah kamu ga bisa ditinggal hari itu." 

Bener juga!

" Kamu mending sekarang siap-siap, berangkat gih kantornya." Saran sang ayah.

" Iya deh yah, aku mau minta maaf gabisa dateng kemaren."

...

" Selamat pagi pak." Om Indra menjabat tangan lelaki yang berada di hadapannya.

" Pagi."

" Silahkan duduk Pak Radito." Radito pagi-pagi sudah ada di kantor perusahaan Om Indra.

" Terimakasih pak."

Radito memberikan sebuah map kepada Om Indra. " Ini berkas yang harus diisi. Saya tunggu secepatnya."

Workholic LecturerWhere stories live. Discover now