10 - // Gak Ada Pertanyaan Lain? //

603 63 1
                                    

Mobil Radito memasuki pintu gerbang rumah nya. Belum ia turun, mata nya menangkap sang mama sudah berdiri di teras rumah dengan raut wajah yang cukup panik.

Mama Radito mendekati mobil.

" Dit anterin mama ke rumah sakit ya. Temen arisan mama masuk rumah sakit." Pinta Mama Radito dengan raut wajah panik.

Radito mengangguk.

" Ayo ma."

Mobil Radito kembali keluar dari halaman rumah dan melaju cukup kencang.

" Tumben jam segini baru pulang Dit?" Tanya Mama Radito.

" Tadi ada urusan penting yang ga bisa ditinggalin Ma."
Jawabnya berbohong.

Dasar Radito! Perkara nganterin Salma pulang kayanya penting buat Radito.

" Ma, nanti pulang nya Radit jemput lagi ya."
Radito melirik kearah mama nya.

" Kamu gaakan masuk ke dalem?"

" Radit harus nyiapin virtual meeting nanti jam 8."

" Jam 8 malem ini?"

Radito mengangguk.

Mama Radito mengerutkan kening nya, " Jam segitu mah waktunya istirahat. Nonton tv kek, nonton film kek, dinner diluar, pokoknya apa aja yang bikin otak kita ke refresh."

Radito menahan tawa mendengar omelan dari sang mama.

" Kamu ga capek apa seharian ngajar di kampus? Terus ngurusin kerjaan kantor juga?"

" Sama sekali ga, Ma." Radito tersenyum.

" Dasar aneh kamu mah." Gerutu Mama Radito yang membuat Radito tertawa kecil.

" Eh Dit." Mama Radito mengerutkan kening seraya menepuk lengan kiri anaknya.

" Kenapa?"

" Kamu abis ganti pengharum mobil?"

" Maksud Mama?"

" Kok mobil kamu jadi wangi parfum perempuan gini sih. Enak banget lagi wangi nya."

Parfum Salma pasti!

Radito sibuk memikirkan kira-kira jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan sang mama.
Ia tidak mungkin menjawab kalo itu adalah wangi parfum mahasiswi-mahasiswi pertama yang berhasil diantar pulang oleh Radito dengan mobilnya selama ia jadi dosen-nya yang tadi ia antar pulang ke rumah.

" Mungkin udara dari luar kebawa." Radito berbohong.

" Mama yakin ini parfum perempuan Dit." Mama Radito masih keukeuh.

" Kamu abis nganterin perempuan ya?" 

Wow! Kena nih Radito.

" Engga Ma, beneran engga." Radito kembali meyakinkan.

" Beneran iya juga gapapa kali. Kamu mau sampe kapan ga membuka hati buat perempuan lain Dit." Nada Mama Radito kali ini sedikit serius.

" Sampe Radit nemu yang pas. Radit pasti kenalin ke Mama nanti."

" Nanti lagi. Nanti terus. Kaya gitu aja sampe Mama pikun."

" Kok gitu ngomong nya Ma?"

" Ya kamu, kelamaan ngasih Mama mantu."

...

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tetapi Salma masih belum merebahkan tubuhnya di kasur. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Dikejar deadline kalau bahasa kerennya.

Workholic LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang