21 - // Perihal Mas Kawin //

950 87 23
                                    

Benar saja, lelaki dan perempuan tersebut menatap Salma yang tengah berjalan dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mungkin dipikirannya, siapa perempuan ini? Bisa-bisanya ia langsung dipanggil masuk ke ruangan dan tanpa dipanggil oleh staf nya terlebih dahulu.

" Sebentar ya." Ucap Radito kepada mereka bertiga lalu langsung masuk kembali ke ruangan.

" Baik pak."

" Pagi Pak , Bu.. " Sapa Salma ramah saat berjalan di hadapan ketiga orang tersebut, sebelum memasuki ruangan Radito.

" Pagi." Sahut mereka dengan ramah.

" Kayanya bakal nunggu lama lagi." Keluh perempuan itu.

" Ya gimana lagi."

" Calonnya Pak Radito?" Tanya salah seorang lelaki sambil berbisik.

" Mana saya tau. Tapi kayanya iya. Baru liat saya soalnya." Sahut seorang lelaki lagi seraya mengerutkan keningnya.

" Cantik banget. 'berdamage' kalau kata anak zaman sekarang." Yang perempuan menimbrung.

" Kalau itu client nya, Pak Radito ngga mungkin manggil nama. Mana dijemput langsung kedepan ruangan lagi." Lanjut perempuan itu berusaha menyambung-nyambung kan logika dengan ilmu cocoklogi nya.

.

" Duduk Sal.." Radito mempersilahkan Salma duduk di kursi sofa sudut ruangan.

" Pak.." Panggil Salma dengan nada lirih.

" Hmm.."

" Pak saya gaenak sama tamu bapak didepan. Masa baru dateng langsung masuk ke ruangan bapak." Keluh Salma terus terang.

" Ya gapapa. Kantor kantor saya." Radito mengerutkan keningnya. " Mereka client saya dari perusahaan Star Company." Lanjutnya. Salma menganggukkan kepala.

" Jam 9 lebih 15 menit." Ucapnya tiba-tiba.

" Ya ampun pak masih disebut telat saya ini?" Pekik Salma hampir tidak percaya.

" Emang kamu telat."

" Lagian satpam dibawah ribet banget, saya ditanya tanya dulu." Gerutu Salma.

" Nyalahin orang. Udah tau kamu yang telat. Ditelepon ngga diangkat." Protes Radito.

Salma menghela nafas panjangnya, Radito kini sudah mirip dengan ibu-ibu yang selalu mengungkit kesalahan anaknya.

" Beneran pak tadi saya bangunnya kesiangan, makanya telepon dari bapak ngga keangkat." Jawab Salma jujur.

" Kebanyakan makan nasi goreng semalem kayanya." Sahut Radito datar.

WHAT?

Salma tersentak kaget, " Bapak lagi nebak?"

" Bukan. Orang saya liat kamu semalam." Jawab Radito.

" Bapak liat saya jajan nasi goreng?" Salma memastikan.

Radito mengangguk, " Liat juga kalo beli nya bareng pacar kamu."

WHAT?

*Flashback On*

Radito hari ini terpaksa harus lembur di kantor. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya. Mengejar deadline memang passion seorang Radito Rama Wirayudha.

" Pak mau saya pesankan kopi atau teh?" Tawar seorang office boy pada Radito sebelum ia pulang mengakhiri jam kerja nya hari ini.

" Tidak usah, terimakasih." Jawab Radito.

Workholic LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang