9 - // Dua Sisi Berbeda //

617 57 2
                                    


Hari ini adalah hari rabu. Seperti pinta dosen nya tempo hari, kali ini Salma sudah ada di depan ruangan Radito. Lebih tepatnya mondar-mandir.

Sesekali ia menengok kedalam ruangan sang dosen.

" Pak Radito kemana sih ini, padahal 1 jam lagi masuk kelas." Gerutunya.

2 menit berlalu,
5 menit berlalu,

Notifikasi whatsapp muncul di handphone Salma.

Pak Radito
Kamu dimana?

Yaela pak, udah nunggu setengah jam yang lalu baru nanya dimana sekarang.

Salma
Saya udah di depan ruangan bapak.

Centang biru.

Pak Radito
Saya di parkiran, tunggu sebentar.

Tak lama, dari kejauhan Radito terlihat tampak buru-buru berjalan kearah Salma dengan tangan menenteng beberapa map berwarna biru tua.

" Kenapa ga nunggu di dalam?"
Itulah pertanyaan yang dilontarkan Radito sebelum memasuki ruangan nya.

" Kurang sopan kalo bapak nya ngga ada." Jawab Salma sambil tersenyum kecil.

" Duduk."

Salma menggerak-gerakan kedua jempol tangan nya seraya Radito menyelesaikan aktivitas untuk menyatukan map yang tadi ia bawa dengan beberapa map yang sudah ada diatas meja.

" Saya tadi ketemu client dulu, makanya telat."

Salma mengangguk, " iya pak gapapa."

" Kelas kita jam berapa?"

" 45 menit lagi pak."

Radito menoleh kearah jam tangan yang ia pakai.

" Oke."

" Bapak nyuruh saya kesini sebelum kelas dimulai ada apa ya pak?" Salma bertanya saat Radito sudah mulai terlihat cukup tenang dan santai.

Radito terdiam sebentar. Lalu mengeluarkan buku dari dalam laci.

" Ini buku wajib mata kuliah saya. Kamu informasikan ke rekan yang lain. Minggu depan semuanya harus udah pegang." Jelasnya.

" Siap pak."

" Itu aja pak?" Salma memastikan.

Handphone Radito tiba-tiba berdering. Ia mengangkat panggilan masuk nya.

" Halo."

".........."

" Kebetulan hari ini saya ada kelas di kampus."

".........."

" Ga masalah. Jam 8 malam kita virtual meeting."

Aish! Jam 8 mah waktunya istirahat dong pak.

".........."

" Saya tidak suka menunda pekerjaan, kamu harus tau."

Nadanya sedikit meninggi.

Salma memainkan handphone sambil menunggu Radito menyelesaikan telepon nya. Padahal, telinga nya begitu seksama mendengar setiap ucapan Radito.

" Kamu urus semua nya dengan tim saya. Saya sebentar lagi harus ngajar."

Ia mematikan telepon.

Melihat raut wajah Radito yang sedikit berubah, agak kusut maksudnya. Salma berniat buru-buru permisi.

Workholic LecturerHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin