24 - // Kapal Berlabuh // (Special Part)

613 52 17
                                    

GUYS HALLO!
SO FINALLY GUE BAWA SPECIAL PART 😭❤️

PART YANG MUNGKIN KALIAN TUNGGU SELAMA INI, JADI JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT 😭🙏❤️ PARAH BGT SI KALO GA COMMENT DAN VOTE HIKSSS 😭❤️🙏

POKOKNYA JANGAN LUPA COMMENT DAN VOTE YAK BIAR CERITA INI NEXT TERUS 😭❤️

THANKS BANGET BUAT KALIAN YANG UDAH SELALU SETIA NUNGGU RADITO DAN SALMA, SETIA VOTE DAN COMMENT. LOPYUFULL.

HAPPY READING! SEMOGA KALIAN SUKA.
JANGAN LUPA COMMENT PART MANA YANG PALING KALIAN SUKA?

STAY TUNE FOR THE NEXT PART ❤️❤️❤️
BIG THANK YOU ❤️❤️❤️


***

Dokter kemudian melakukan penanganan terhadap luka leher belakang Radito dan beberapa kali ia terlihat meringis saat sang dokter menempelkan kapas serta salep di sekitar bagian lukanya.

" Luka nya tidak terlalu parah. 5 hari kedepan mungkin sudah mulai kering." Dokter memberikan penjelasan.

" Terimakasih dok." Sahut Radito.

" Jangan lupa rutin ganti perban dan pemakaian salepnya." Lanjut sang dokter.

" Baik dok." Jawab Radito lagi.

Sang dokter tiba tiba melirik sedikit sinis kearah Salma. Kening nya terlihat sedikit mengkerut.
" Bu, dengar kan penjelasan saya barusan?" Nada nya sedikit meninggi.

Etdah nih dokter!

Salma kaget, bisa bisanya dokter bertanya seperti itu. " Dengar, dok." Salma memandang kearah Radito dengan tatapan bingung.

" Baiklah, takut nya tidak mendengar. Soalnya daritadi suami nya terus yang jawab." Sahut dokter.

Sialan!

Radito dan Salma saling melirik lagi. 3 orang berbeda di hari ini menyangka bahwa mereka adalah sepasang suami istri.

" Dengar kok dok, istri saya lagi sariawan, jadi banyak diam."

HEHHH RADITO!

.

Salma dan Radito berjalan keluar dari klinik setelah menebus obat di apotik yang berada di samping klinik. Ada perasaan lega karena rupanya tindakan Salma untuk segera membawa Radito ke klinik adalah hal yang tepat, sehingga nya luka nya belum terlalu serius.

" Pak, yang barusan dibilang dokter inget inget ya." Ucap Salma.

" Saya ini dosen. Kalau saya pelupa bahaya. Bisa salah kasih nilai ke mahasiswa." Ketus Radito mengundang tawa Salma.

" Pak."

" Hmm." 

" Kalau sebelum balik ke kampus kita makan dulu gapapa ya pak? Saya laper." Ucap Salma seraya tertawa.

" Kamu pikir saya ngga laper?" Balas Radito seraya menaikkan kedua alisnya.

" Oh iya saya lupa, meringis nahan sakit butuh tenaga kan ya pak?" Goda Salma tertawa renyah.

" Oh jelas. Berusaha menenangkan orang super panikan juga butuh tenaga." Sahut Radito tak mau kalah.

" Tau ah. Bapak mah gamau kalah terus." Ketus Salma.

Workholic LecturerKde žijí příběhy. Začni objevovat