20 - // Pertemuan //

681 76 6
                                    

Gadis ikal berambut pendek itu tengah asyik menggoda sang kakak yang baru saja pulang. Layaknya seorang anak kecil yang merengek minta dibelikan mainan dan permen. Sementara sang kakak hanya menahan tawa melihat tingkah laku adik perempuan semata wayangnya.

" Ahyaaaaa. Kamu bentar lagi masuk kuliah masih aja manja kaya gitu." Akhirnya sang kakak buka suara.

" Emang anak kuliah ngga boleh manja?" Tanya Ahya polos, mengundang tawa.

" Belum ngerasain kena mental akibat tugas kampus emang." Gerutu Naufal.

" Kenapa harus kena mental? Maksudnya jadi punya penyakit mental kak?" Ahya masih saja polos.

" Cape ngomong sama bocah kaya kamu." Naufal beranjak dari tempat duduknya, ia berniat menghampiri ibunya yang asyik memasak kolak pisang kesukaannya.

" Kamu ini kaya yang ngidam. Puasa aja belum udah minta dibuatin kolak." Protes sang Mama sambil tertawa.

" Ya gapapa, Mamah kan jagonya masak di rumah." Jawab Naufal tertawa.

" Makanya cari istri Kak biar mamah ada temen di dapur." Ahya menghampiri Naufal seraya menepuk pundaknya.

" Kalo kamu ngga males, mamah pasti ada temen di dapur." Sahut Naufal datar.

" Etdah! Ahya lagi yang kena." Jawab Ahya lesu.

Mereka bertiga diam sejenak.

" Jajan nasi goreng pinggir jalan yuk!" Ahya berteriak tiba-tiba.

Naufal terdiam, ia sibuk dengan handphone nya.

" Yuk Kak yuk! Ahya ada rekomen nasi goreng enaaaak banget." Matanya berbinar, lagi lagi merengek ke Naufal.

" Sekarang?" Tanya Naufal.

" Tahun depan." Ketus Ahya. Naufal tertawa.

" Makan disana atau bawa ke rumah?" Tanya sang mamah.

" Bungkus aja deh, soalnya suka penuh." Jawab Ahya.

" Yaudah sekalian Mamah ikut ya, sekalian mau ke supermarket."

Ahya dan Naufal kompak mengangguk.

.

Mobil Naufal melaju membelah keramaian Kota Bandung di malam hari yang konon katanya sangat cocok dijadikan waktu yang pas untuk menghabiskan waktu bersama pasangan.

Ahya mengerutkan keningnya, ia terlihat seperti yang sedang fokus memikirkan sesuatu. Matanya lalu mengarah ke tape recorder mobil yang ada di depannya.

" Hmm pantes aja kaya kenal lagunya." Ahya tiba-tiba berkomentar.

Ya, lagu lagu indie romantis memang sedari tadi diputar di mobil Naufal. Semakin mendukung suasana jalanan Bandung di malam hari.

" Ganti ganti ah, terlalu romantis." Ahya lalu memindahkan trek lagu nya.

" Emang iya." Sahut Naufal bete.

" Terlalu mewah buat didengerin orang pecicilan kaya kamu. Mana cuman mau beli nasi goreng lagi." Lanjutnya.

Sontak Ahya dan sang mamah tertawa.

" Makanya cari calon bojo." Gerutu Ahya tidak mau kalah.

Naufal terdiam. Entah ia tidak menggubris Ahya, atau justru sedang memikirkan ucapan sang adik.

" Ini masih jauh?" Tanya Mamahnya.

" Lumayan Mah, ada 20 menit lagi lah." Jawab Ahya.

" Awas aja kalo sampe gaenak. Dimintain duit ganti bensin baru tau rasa." Protes Naufal.

Workholic LecturerOn viuen les histories. Descobreix ara