END

1.9K 47 12
                                    

Akhirnyaaaaaaa, Part terakhir ini selesai juga. Part ini dibuat secepat kilat, jadi jika terjadi typo toloong diingetin. kalaupun endingnya tak sesuai harapan para pemirsah maafkan yaa,

menerima kritik dan saran, tapi g usah pake merica yaaa......

CUAP CUAP SAYA NANTI SAJHA LAH YAAAH KALAU DIBUTUHKAN.

RENCANA MAU BIKIN SEQUEL PERJALANAN CINTA MEREKA, TAPI KAYAKNYA MASIH RAGU, TERGANTUNG PEMINAT.

Love you all reader......... KECUP BASAH

-----------------------------------------------------------------------------------------------

"Tapi Queen... Queen.." Zen mencoba mengejar angkot yang ternyata sudah dinaiki Queen tapi hasilnya nihil, jalanan yang lumayan lengang membuat angkot  melaju dengan cepat.

Apakah hanya sampai disini saja kisahnya dengan Queen? Zenpun reflek menarik gusar rambutnya serta mengacak-ngacaknya tak beraturan, walaupun itu tidak mengurangi ketampanan Zen, tapi hatinya benar-benar kacau dengan pemikiran apa yang terjadi dengan dirinya lagi tanpa bisa melihat Queen lagi. Hanya hitungan dua bulan pun mereka akan Ujian Nasional dan mereka pasti akan sibuk menentukan perjalanan hidup masing-masing. Zen pun tidak akan ada di kota ini setelah tamat SMA karena papanya sudah dari dulu mengarahkan Zen untuk menjadi penggantinya kelak. Zen sudah harus berkuliah bisnis sambil belajar mengelola perusahaan ayahnya. Zen bingung, Apa yang harus dia lakukan. Apakah kisah ini hanya sampai disini? Apakah dia tidak akan bertemu lagi dengan perempuan yang membuatnya gila akhir-akhir ini.

ZEN POV

Arrrrgh, kenapa semuanya jadi begini. Gue benar-benar stres, sampai berkali-kali menarik gusar rambut, mengacak-acaknya sendiri. gue tau gue punya tunangan, tunangan yang gue sendiri tidak tahu apakah gue mencintainya ataukah hanya karena kasian. Tapi, wanita ini, wanita yang baru saja menghilangkan dirinya dari hadapan gue ini, benar-benar membuat gue telah gila. Dulu gue memang sangat memandang rendah Queen, cewek yang menurut gue tidak tau seberapa berharganya seorang wanita, tapi gue pikir mungkin di dalamnya ada sebuah cerita, karena dia yang waktu itu gue temui sangat berbeda dengan dia yang gue temui sekarang dan sekarang gue rasa, gue.. Hmm, gue tidak pernah segila ini karena perempuan. Menurut kalian apa yang harus gue lakukan, sudah tidak ada lagikah jalan gue untuk lebih lama bisa melihatnya, memperhatikannya dan bisa menjaga dirinya atau lebih tepatnya, ingin bersamanya aaarrrgggh...

Kriiing...kriiing

aakh, siapa lagi ini...

Father Calling.....


Ups, Papa...

"Assalamu'alaikum, Pa?"

"........"

"Calista kenapa?"

"........."

"Apa!!! Serius Pa?"

".........."

"Baik Pa, aku akan langsung melihatnya"

".........."

"Walaikumsalam"

Kurang ajar, apalagi ini. Kenapa ketika aku sedang dalam kebingungan tentang perasaanku pada Queen aku malah mendapatkan berita yang mengejutkan ini dari Papa. Semua ini membuat aku semakin gusar. Berita yang ku dapat dari papa barusan juga membuatku benar-benar tak percayai. Sebaiknya aku harus langsung ke sana untuk membuktikan kata-kata Papa.

ZEN POV END

--------------------------------------------

Esoknya Disekolah, Queen serta seluruh siswa dan siswi kelas tiga dikumpulkan di dalam Aula sekolah untuk mendengarkan pengumuman dari Buk Mulya kepala sekolah mereka. Ketika akan menyelesaikan perkataannya Buk Mulya pun mengeluarkan Wanti-wantinya kepada "seluruh" siswa-siswinya

Story Queen : Always Lonely ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang