Part 16 : Something about Kien ?!

1.3K 43 7
                                    

COBA  TEBAK ITU YANG DISEBELAH SIAPA???
MAINCASE : KIEN...

COCOK GAK?? :D

------------------------------------------------------------

Queen bingung, g tau kenapa sekarang dia hanya ingin menyingkir dari sepasang kekasih itu. Sebenarnya memang ada yang mau dikerjakannya di Sekre, tapi bisa saja sepulang sekolah dikerjakannya. Muak, bingung, marah, sedih semuanya menjadi satu. Dia ingin melepaskan semua yang terasa menekan hatinya. Perih di dadanya bukan karena terluka dengan darah, tapi ada banyak hal yang membuatnya perih, sangat perih di dalam.

Sekarang dia hanya berusaha untuk tetap tegar, seperti biasa. Memakai topeng wajah datar seakan tidak terjadi apa-apa dihidupnya. Padahal baru tadi dia merasa ingin melepaskan sesak di dadanya kepada Altar, tapi mungkin memang bukan waktu yang tepat atau memang dia tidak boleh berbagi dengan orang lain.

Lorong demi lorong dilewatinya untuk mencapai sekre tercintanya, hanya disitu tempat yang paling dia inginkan sekarang. Mungkin dia akan membolos untuk  pelajaran terakhir setelah istirahat nanti.

Tap... Tap...


Terdengar suara langkah kaki dibelakangnya, dia yakin ada yang mengikutinya. melangkah cepat mengiringi langkahnya yang juga cepat. Dia sebenarnya ingin tahu siapa, tapi dia urungkan, toh nanti jika orang itu ada perlu dengannya akan melihatkan wujudnya juga, pikirnya.

QUEEN POV

Tap... Tap...

Aku mendengar ada yang mengikutiku, tapi aku sedang malas berurusan dengan siapa-siapa saat ini. Aku hanya butuh menenangkan diri. Come ooon, siapapun yang dibelakangku jangan menggangguku dulu.

Kak Queen”

Aku mendengar orang yang mengikutiku itu memanggilku. Sekarang aku tau siapa dia. Kien. Ada apa dia mengikutiku? Setidaknya kuperlambat saja langkahku yang agak cepat ini, tapi aku benar-benar tak berminat untuk melihat wajah tampannya itu sekarang. Tampan... ya he is Handsome hah... g salahkan?

“Kakak kenapa?” Tanyanya lagi.

Sekarang dia sudah mengiringiku dan berjalan disampingku. Apa maksud pertanyaannya? Kenapa dia sok peduli hah? Sudah jelas aku sering tak mengacuhkannya dan bersikap tidak menanggapinya? Dasar manusia batu!

“Kak mau ke Sekre ya? Sama donk, barengan ya....” Katanya lagi.

Membuatku menghentikan langkahku dan mendelik memalingkan wajahku ke arahnya. Dia hanya tersenyum seperti tak menggubris wajah seramku sekarang. Dan senyumnyaaa.....Damn! It’s really awesooooooomeee... aaaaaaaaaaa, Harus cepat-cepat memalingkan wajah dan cepet-cepet kabuuurr...

“Kaak, Kaaaak.... Yaaaah kok kabuuuur.” Terdengar Kien memanggil-manggilku dan pasti saja dia mengejarku.

Sambil berlari menujur Sekre yang sudah dekat aku tersenyum-senyum seperti orang gila. Astagaaa, baru kali ini aku merasa terpesona sebegitunya karena senyuman seseorang, sepertinya mulutku dan hatiku sudah tidak sinkron lagi, mulutku yang tersenyum-senyum sendiri ini seperti mengkhianati hatiku yang sedang sedih sedari tadi dengan semua yang terjadi.

Sampai di Sekre pun, aku duduk di kursiku yang memang disediakan khusus untukku. Aku masih tidak bisa menghilangkan senyum ini. Lucu, aku merasa lucu. Hatiku seakan tergelitik memikirkan ekspresiku sendiri yang diluar logikaku. Apakah aku terpesona dengan ketampanannya, atau apalah. Aku rasa aku sudah gila sekarang. Hahahaha

Story Queen : Always Lonely ?!Where stories live. Discover now