Part 2 : Tuduhan yang tepat...?!

2.9K 94 2
                                    

PART 2,  Aq lihat mulai banyak yang membaca.

Ayooo dooonkkk, author tunggu yaaaaaaaahh pemirsaaa yang cute-cute

jiaaah maksaaa...

#dilempar readers.. ehehehe

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ALTAR POV

Sebenarnya apa yang terjadi? Gue begitu mencemaskan Queen, ngapain dia di dalam lama banget. Semoga tak terjadi apa-apa, mungkin tadi tak seharusnya gue langsung bertanya apa yang mengganggunya, apakah pembicaraan kami sebelum dia bertanding, tentang gue yang menyukai seorang wanita, hmmm, itu, itu tak mungkin, lagian gue kan memang sering bercerita tentang hal itu kepadanya, lalu apa,
lalu apaaaa???

ooohh ya Ampun Tuhan, kenapa gue selemot ini, bodohnya gue, jelas-jelas dia baru siap kalah bertanding di final dan gue merecokinya dengan pertanyaan bodoh, pantas saja dia malah cuek dan sedikit emosi.

"Hoi Al... Lo terlalu melamun, jangan-jangan lo memikirkan Queen ya,,," teguran Rama yang duduk didepan gue sepeninggal Queen membuat gue kembali kedunia nyata. Tapi, g mungkin juga gue jujur bilangin gue mikirin Queen.

"Buat apa gue mikirin dia. cuma gue cemas aja lama banget dia di dalam." Gue berusaha mengelak

"haha, cewek terlalu mandiri itu lo cemasin, cowok aja takut deketin dia, paling dia langsung ganti pakaian untuk pulang, hmm, Al... lo suka ya sama dia..."..

Gubraak, pertanyaan Rama membuat gue benar-benar kaget! Apa? Gue suka dengan Queen? Gadis itu terlalu mandiri dan seakan tak butuh siapapun untuk melindunginya dan kami, kami sudah terlalu dekat dan bersahabat, guepun sadar, teman-teman cowoknya terlalu banyak. Hampir dimanapun dia berpijak, pasti akan menemukan sahabat-sahabat cowoknya tapi apa benarkah gue suka padanya?

"jiiaaahh ditanya ngelamun lagi, lo liat aja, lo kalo ngomong ma dia, pake aku kamu, kayak gimanaaa gituu" Rama membuat tampang semanis mungkin, sambil menggoda seperti perempuan.

"Cukup Ram, lo sendiri taukan gue lagi PDKT sama siapa dan Lo tau sendiri Queen itu udah kayak" seketika ucapan gue terputus melihat sesosok perempuan yang sama-sama kami kenal keluar dari Gedung dengan wajah yang lumayan emosi sambil membawa kain dan tas didepannya,

"Queen...." Kami serempak berbisik dan berlari kearah Queen...

"Kamu kenapa Queen?" Gue bertanya dan Gue tak bisa menghilangkan kecemasan gue

"Baju Lo kenapa blom Lo ganti?" Rama ikut menimpali.


Queen hanya menjawab dengan terus berjalan dan sampai di tempat kami duduk tadi sambil melepaskan yang dibawanya tadi.

Kalau tau tadi dia akan berjalan kesini ngapain juga dikejarkan, hmm dasar Queen -_-

"Queen? Kenapa kamu diam saja?" Rama berbicara selembut  mungkin kepada Queen.

"Hmmmm, jangan sok manis lo Ram! Liat nich, baju gue pada sobek dan tas kesayangan gue, ooohh, tega banget, apa gue harus pulang dengan baju pendekar ini, bisa-bisa dikirain nantang gue! " Jawabnya yang sedikit jutek.

"Wiiidddihhh... Lo manis dikit kenapa jawabnya." Rama jadi berwajah kecut mendengar jawaban Queen dan sejurus kemudian kami liat seseorang,  ya gue mengenalnya, itu Zennaldi Paradiga, partner silat gue dan Queen, yang sama-sama membela kota pariwisata kami ini tahun lalu bersama gue dan Queen di lomba silat seprovinsi. Gue lihat dia membawa kantong plastik dan berjalan ke arah kami.

"Queen, masukkin barang-barang Lo kesini dan Lo pake sweater ini buat pulang dan Lo harus balikin ke gue waktu training." Sembari melepaskan sweaternya dan berkata lagi

Story Queen : Always Lonely ?!Where stories live. Discover now