Part 9 : Complicated..?!

1.2K 47 0
                                    

AUTHOR POV

"Saya dengar ada yang hampir adu fisik tadi ya. Setelah ini  Saya tidak mau lagi mendengar antara kalian berjotos ria di luar sana. Kalian tu atlet-atlet yang akan dikirim. Kalau kalian tidak menjaga badan kalian, kalian juga yang rugi dan tidak akan jadi diberangkatkan. Buat yang merasa berkelahi tadi, temui Saya setelah latihan, agar kalian tau bagaimana harusnya menjadi TIM. PAHAM semuaa" Ketua Pelatih yang menjadi orang terpenting di olahraga ini menutup pembukaan latihan dengan sedikit gertakan kepada semua atlit. Orang yang sama yang membuat Queen tidak bisa menolak untuk menandatangani kontrak mengikuti pertandingan ke Provinsi ini.

"Pahaaam pak, bang" jawab semua Atlit itu tidak serentak. Ada yang panggil pak dan ada yang panggil bang. Begitu juga dengan Zen serta Queen yang sedikit bergidik mendengar perkataan Ketua pelatih tadi. Dan ternyata ketidakserentak an itu membuat Ketua yang ternyata bernama Reyzai berang,

"Pak bang pak bang, apa sama kalian, tai kucing sama kalian semua. Ini aja udah g kompak. Panggil Saya Bang Rey" ucap ketua pelatih  itu. Membuat beberapa orang yang merasa memanggil bapak tadi agak takut. Sebenarnya tidak salah mereka juga. Toh Pria ini memang sudah sepantasnya dipanggil Bapak, namun Bang Rey itu memang sedikit pemarah.

"Oke Training kita mulai dengan membaca doa terlebih dahulu menurut kepercayaan dan keyakinan masing-masing, berdoa mulai"

Dan mereka pun memulai latihannya yang dipandu oleh Bang Rey. Dari pemanasan, peningkatan stamina, serta banyak teknik yang diajarkannya. Beberapa kali mereka yang berjumlah 15 orang itu harus berganti-ganti partner sparing untuk melakukan gerakan.

"Sekarang Teknik bantingan" ujar Bang Rey. Membuat semua Atlet berhenti dengan gerakan dari gerakan sebelumnya. Dan bang Rey pun menunjukkan tekniknya. "Sekarang lakukan dengan partner di depan kalian, ingat ini latihan, dan di depan kalian itu bukan lawan sebenarnya yang harus kalian lumpuhkan, intinya kalian dapat teknik, Ini agak berbahaya, jadi hati-hati. Jangan ada yang saling mencelakai, sekarang yang sebelah kanan dulu yang membanting, Kerjakan"

Kebetulan Queen dan Rina menjadi partner. Queen yang mendapat giliran pertama membanting Rina.

"Siap ya Rin " kata Queen. Rina pun melakukan gerakan menendang kepada Queen.

"Hop" Queen pun menangkap kaki Rina dan berusaha membanting Rina dengan lambat. Queen menyuruh Rina untuk memegang pundaknya, berusaha menahan badan Rina agar tidak keras jatuhnya. Dia g mau Rina kesakitan. Tapi tiba-tiba

"eh Rin.. Rin,, kok badan lo jadi diberatin gini... Rin, Rin..." Bumm,, dan gerakan itu seakan-akan membuat Queen membanting keras badan Rina. Queen pun juga jatuh tersungkur pas dikaki Zen. Membuat semua orang berhenti melakukan kegiatannya, membuat Bang Rey langsung melirik ke arah terjadinya bunyi keras tadi.

Rina pingsan..

Queen langsung mendekati Rina yang sekarang matanya tertutup dengan cemas. "Rin, Rin bangun Rin.. Lo g kenapa-napa kan."

Bruuk tiba-tiba ada yang mendorong bahu Queen dengan sangat kuat. Membuat Queen terpental. Zen yang mendorongnya, lagi.. Zen langsung mengangkat Rina ketepi ruangan diikuti dengan tim medis yang disediakan panitia. Selama diangkat Queen melihat gerakan Rina yang langsung merangkul leher Zen, membuat Queen berpikir sedikit dan berkata dalam hati "Eh.. bukannya tadi dia pingsan... ah sudahlah"

"Queen.. kamu benar-benar kejam sama teman sendiri" Hardik bang Rey. "Saya rasa kamu harus dikasih partner laki-laki." Kata bang Rey lagi. Membuat Queen tertunduk dan terpaksa mengikuti.

Queen berkata lirih dalam hati "aku rasa gerakan tadi tidak akan membuatnya sampai pingsan begitu, ada apa sebenarnya? Dan kenapa Zen harus sekasar itu padaku? hmm"

Story Queen : Always Lonely ?!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz