Part 15 : Altar... What's Happening?

1.2K 46 12
                                    

Yang kangen sama Altar, hayooo ngumpul ngumpul

Gimana kalo yang disebelah kita jadiin Altar... Cucok g ya?

------------------------------------------------------

ALTAR POV

TRriiiing!


Terdengar suara bel berbunyi tanda istirahat. Akhirnya gue bisa keluar dari kesemrautan pelajaran matematika tadi. Sekarang yang ada dipikiran gue hanya ingin menemui Queen. Pasti dia udah masuk sekolah, apalagi tadi gue sempat liat dia diruangan ibu Mulya. Mungkin dia kena damprat dan cemoohan dari buk Mulya. Dia pasti lagi butuh gue.

Setelah membereskan semua buku-buku pelajaran gue, gue langsung terpikir menuju ruangan sekre Pramuka. So, pasti dia di sana pikirku, memangnya dimana lagi heh.

Yang g habis gue pikir, padahal gue udah jadian sama Cahaya, tapi yang gue tau sekarang gue cuma mikirin Queen dan Queen. Gue pingin ketemu sama dia. Salahkah gue, padahal Queen tu kalo dari segi fisik g ada apa-apanya dari Cahaya. Cahaya, Cewek cantik, putih dan mempunyai body yang aduhai, Baik dan g terlalu neko-neko.

Sebenarnya bukan itu yang bikin gue suka atau gimana sama  Cahaya. Cuma, selama Queen g ada, dia yang ada buat gue. Dia selalu punya waktu dan selalu mau dengerin cerita-cerita gue, walaupun kadang gue lebih sering cerita tentang kekaguman gue sama Queen. Kenapa kalian melihatku seperti itu... oooh Come On... aku tak memanfaatkannya, aku be..benar mencintainya, ya untuk sekarang itu yang aku raasa.

Eits.. tunggu, tunggu... sebelum gue berbelok menuju tangga kebawah, gue melihat seseorang yang termenung di depan serambi kelasnya. Dan, itu Queen, ya, gue yakin itu Queen. Tumben, Tumben dia g ke tempat bertapanya itu. Tanpa pikir panjang gue langsung mendekat dan menyapanya. Sepertinya, dia sedang sedih, wajahnya ditekuk gitu.

"Kok ngelamun aja" Sapa Gue, Sepertinya dia kaget. Namun, Tanpa menoleh Queen menjawab,

"Altar, Ada apa. Mau mengejekku juga ha" Ucap Queen sedikit miris.

Deg... kenapa dia ngomong gitu?

"Jangan berprasangka buruk dulu, g kangen apa sama aku?" Goda gue. Gue hanya ingin sedikit bercanda dengan dia, setidaknya membuat dia tersenyum, tapi coba kita lihat cewek penuh kejutan ini, apa jawabannya....

"Jangan Ngimpii!" Hardik Queen masih  tetap berposisi membelakangi gue.

"Haahaha..." Benerkan, tak tertebak dan membuat gue tergelak.

"Ada yang lucu, hah" hardiknya lagi dan sekraang dia berbalik melihat gue dengan melotot. Tangannya yang sedari tadi memegangi bibirnya yang sakit dengan saputanganpun sudah berpindah ke pinggangnya.

Reflek gue kaget dengan gerakannya tiba-tiba itu, dan gue lihat kalo mulutnya bonyok, memar dan bekas luka. Kasihan banget melihatnya. Apakah dia dihajar habis-habisan bertanding kemaren, sampai-sampai sebonyok ini. Aku yakin ada yang g beres. Dia g pernah "sehancur" ini ketika bertanding, tapi juteknya ini lo g hilang-hilang. Bikin Gue gemesssssss.

"Kamu tu ya, udah lama g ketemu, tetep ajaaa jutek nya g hilang-hilang. Serem Ah, padahal udah bonyok gitu bibirnya." Ledek Gue lagi.

"Jadi bener kamu tu mau ledek aku juga, hah, memang semua udah tunduk banget ya sama buk Mulya. Mungkin semua disuruh g peduliin kepulanganku dari bertanding. Poor me" Katanya dengan nada sendu dan sedih banget. Dan sejak kapan dia mengasihani diri seperti itu?

"Sejak kapan kamu mengasihani dirimu sendiri, aku g kenal kamu yang seperti ini. Yang aku tau kamu tu g pernah mau mengasihani dan merendahkan diri kamu sendiri. Udahlah perkataan buk Mulya tadi g perlu dipikirin lagi. Lebih baik kita fokus sekarang sama belajar. Kita kan udah kelas tiga Queen" Gue berusaha menghiburnya.

Story Queen : Always Lonely ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang