Part 3 : Terjadi lagikah nanti masa kelam itu?!

2.4K 68 0
                                    

 yeyeyeye lalalala.. #hadech terkena virus alay..

jadi-jadi mari dilanjuuuuuut, maaf kalo jadi rada gaje gini tulisannya, dimaklumin yaach.

mohon dibantu Vote n commennya #ProkProkProk

silahkan dinikmati lagi, enak g enak telaaaaaaaaaaaaan #senyumevil hahaha

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"AUTHOR POV"

sepertinya Queen memang sangat letih dan tak menghiraukan keadaan sekitar. Queen pun tersentak mendengar seseorang berbicara sambil berteriak kepadanya.

"Masih punya nyali juga ya lo buat pulang sendirian," Viona membentak Queen dan menghadang jalannya sambil memainkan tongkat baseball dengan menepuk-nepukkan ke tangannya yang bebas. Queen pun seperti tak menggubris kata-kata Viona dan menatap tajam sambil mendongakkan kepalanya ke arah Viona yang lebih tinggi semampai dari Queen.

" Permisi, Gue mau lewat," sambil berlalu ke arah kiri Viona. Membuat Viona berang.

"Heey... Lo kira semudah itu lo bisa pergi dari gue," Viona berbalik dan menaruh tongkat itu di bahu Queen yang membelakanginya dan sekarang didepan Queen sudah berdiri Erika dan Ineke yang menghadang Queen.

Tanpa berbalik Queen tetap berkata lantang " Gue ngerasa g pernah punya urusan sama lo dan gue g kenal sama lo," sambil  tetap melangkah.

Viona bertambah panas dan gerah mendengarnya,, 'apa? dia bilang tak kenal gue...-kata viona dalam hati- " Apa lo bilang!!! " sambil mengayunkan tongkat tepat dibelakang punggung Queen.

"Awaaaaaasssssss Queeennnn" teriakan Rama yang masih ngos-ngosan karena berlari ke arah mereka,

Tap, dengan sigap Queen berbalik dan menangkap kepala tongkat baseball itu dan dengan secepat kilat merebut dan menghadapkan ujung pemukul itu ke ujung dagu Viona. Viona terkesiap dan reflek menutup mata.

"Cukup Queen...." Rama mengambil tongkat itu dan membuangnya.

Viona terkaget melihat Rama sang pujaannya berada di sini. "Rama,ini bukan seperti yang kamu lihat, Queen yang menginginkannya dan..."

"Dan lo mau nuduh apalagi, ha?! Jangan-jangan lo juga yang udah merusak barang-barang Queen, hah?!" Rama geram.

"Bukan... Bukan gue, ba... baju apa gue g tau?" Viona mengelak dengan terbata seraya merajuk "Viona, gue bilang barang bukan baju, oooo, berarti bener elooo hah" Rama bertambah emosi dan Queen dengan tenangnya berbicara. "Ram, Maling mana ada yang mau ngaku, sudah biarin aja... Vio ini gue balikin giwang lo kececer tadi di barang-barang gue yang koyak, kalo gitu gue cabut ya semua." Sambil tersenyum evil meninggalkan mereka tanpa perduli apalagi yang terjadi, benar-benar hari yang melelahkan bagi Queen.

*****************************************************************************************

Pagi ini Queen hampir telat pergi kesekolah, mungkin karena masih letih habis bertanding kemaren dan banyak yang bikin dia lelah. Baru saja akan masuk ke gerbang terdengar bunyi bel sekolah tanda pelajaran pertama akan dimulai. Sambil terus berlari tak lupa Queen menyapa satpam yang akan menutup pintu Gerbang sekolah.

"Semangaaaaaat Pagi, Paaaaaaak!" Selalu seperti itu Queen menyapa beliau, Sukirman yang telah berumur 40 tahun itu selalu senang dapat sapaan dari Queen.

"2 lantai lagi Queen lari paginya," yang dibarengi dengan tawa oleh pak Sukirman, mengingat kelas Queen yang berada di Lantai 3.

Queen bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan, sekolah yang lumayan besar. Queen lebih memilih bersekolah di kejuruan dulu hanya karena satu alasan ingin mempunyai Skill. Itu alasannya kepada orang tuanya karena sebenarnya dia juga diterima disekolah Favorit kota ini. Dimana Sahabat-Sahabat SMP-nya dulu banyak masuk, tapi sebenarnya ada satu alasan lagi, dia ingin menjauh dari sahabat-sahabat SMP-nya dulu yang meninggalkan banyak kenangan buruk bagi Queen.

Story Queen : Always Lonely ?!Where stories live. Discover now