Sorry

28.1K 1.6K 39
                                    

Prilly dan Mila sudah mengganti baju olah raganya dengan seragam seperti biasa, kemeja putih dan rok berwarna krem di atas lutut. Tidak lupa dasi berwana biru terpasang di kerahnya. Prilly kemudian menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

"Nggak usah lebay deh pake parfumnya, mentang-mentang habis dipijitin sama Ali" protes Mila yang tidak sengaja mendapat semprotan parfum Prilly. Namun Prilly malah memberi semprotan ekstra pada Mila karena sedari tadi Mila menggodanya. Prilly merasa sedikit menyesal telah menceritakan terlalu rinci tentang perbincangannya dengan Ali. Prilly baru sadar kalau sahabatnya yang satu ini memang gemar meledeknya.

"Yaudah yuk keluar gue mau ke ruang mading nih" ajak Mila, namun tiba-tiba ponsel Prilly bergetar, Prilly melihat nama peneleponnya.

My Super Monkey

"Eh lo duluan aja deh, Al telpon nih" ucap Prilly segera. Mila lebih dulu keluar dari ruang ganti, karena dia harus buru-buru ke ruang mading. Prilly segera menerima telpon dari Al

"Hallo anak tuyul" sapa orang di seberang.

"Heh makhluk astral! Kenapa lo nyaut mulu sih! Balikin ke Al buruan" teriak Prilly pada Kirun.

"Bisa nggak sih lo nggak usah pake toa ngomongnya, lo nggak mau ngasih selamet ke gue dulu apa?" Tanya Kirun

"Slamet tukang ojek deket rumah gue kan? Lo ambil aja sendiri kalau mau" Jawab Prilly segera.

"Yeee dasar mulut mercon, kasih gratis gue juga ogah, kasih ucapan selamat maksud gue, kan gue sama Al lolos sampe final" Jelas Kirun.

"Seriusan lo? Yaudah selamet, buruan kasihin ke Al hp nya" sahut Prilly cepat.

"Yaelah gitu doang, iya iya nih" akhirnya Kirun mengembalikan ponsel Al.

"Hallo chubby..." Ucap Al

"Monkeeeeeyyy Lo masuk final? Ah bangga gue sama lo..." Prilly sedikit berteriak.

"Bangga punya abang super ganteng kayak gue?" Al pun tertawa di seberang.

"Itu sih lo yang kepedean! Kapan final nya?" Protes Prilly

"Besok finalnya, lusa gue langsung balik, gue buru-buru nih ada meeting, gue tutup ya" ucap Al kemudian menutup telponnya. Prilly yang baru selesai menerima telpon Al, akhirnya keluar hendak menuju kantin, dia merasa lapar setelah pelajaran olah raga tadi. Sebelum ke kantin Prilly terlebih dahulu menuju loker miliknya untuk menaruh seragam olah raganya.

Saat tiba di dekat kantin, langkah Prilly terhenti. Untuk kesekian kalinya dia melihat sesuatu yang mengusik hatinya. Di depannya, dia melihat Ali sedang memanggil Poland setengah berlari.

"Ule.."Ali memanggil Poland.

"Ih Ali!, jangan panggil nama kecil gue di sini" protes Poland kepada Ali dengan berbisik. Poland tidak ingin teman-temannya mengetahui nama kecilnya.

"Iya-iya" jawab Ali segera sambil meringis. Mereka tampak sangat akrab, tangan Poland bahkan tidak segan merangkul Ali.

Ule? Bahkan Ali punya panggilan khusus untuk Poland?

Prilly memang tidak begitu dekat dengan Poland, hanya saja dia cukup mengenalnya. Bagaimana tidak, beberapa kali Kirun keceplosan menceritakan Poland di sela-sela obrolannya dengan anak-anak CLASH. Setahu Prilly, nama panjang gadis berwajah kebulean itu Dahlia Poland dan teman-temannya lebih sering memanggilnya dengan sebutan Dahlia atau Poland. Prilly sama sekali belum pernah mendengar panggilan Ule sebelumnya.

Pikiran Prilly sedikit berkecamuk, namun dia tidak ingin memikirkannya lebih jauh. Dia hendak melanjutkan langkahnya ke kantin, dia sudah terlanjur lapar. Tidak mungkin juga untuk berbalik arah, dia bisa berpapasan dengan Ali dan Poland. Dia sedang tidak ingin menyapa mereka. Prilly yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya tidak sadar kalau Ali dan Poland sudah berada di dekatnya.

CLASH: Another Ali And Prilly StoryWhere stories live. Discover now