Almost

28.8K 1.7K 23
                                    

Sesampainya di kelas, Prilly hampir saja kena marah Bu Syahrini karena mereka baru saja memulai quiz. Namun Bu Syahrini berbaik hati menyuruh Prilly duduk dan memberikan soal quiznya.

"Oh iya anak-anak, bagi yang sudah selesai, kalian boleh istirahat lebih awal" ucap Bu Syahrini. Prilly sudah selesai mengerjakan quiz tersebut, kemudian dia mengajak sahabatnya, Mila ke kantin. Prilly memesan semangkok bakso dan segelas softdrink berwarna merah, salah satu minuman kesukaannya. Dia merasa sangat lapar, bukan hanya karena dia belum sarapan melainkan juga karena tenaganya terkuras saat berlari menghindari Pak Bandi. Dia kembali teringat Ali, dadanya kembali berdebar mengingat saat mereka sembunyi, namun lamunannya buyar ketika Mila mengajaknya bicara.

"Prill..."

"Iya.."

"Lo tau nggak sih?"

"Enggak"

"Yaelah, gue belum selesei ngomong kali, lo mah"

"Hahaha iya iya, tau apaan sih nyonya keviiiiiin?"

"Ah lo Prill, jadi kangen kan gue sama kevin"

"Yaelah belum juga dua puluh empat jam kevin pergi, lebay lo sekarang"

"Biarin, makanya lo cari dong yang bisa dikangenin, ah jadi salah fokus kan, ada anak baru loh di kelas fisika, seangkatan sama kita, katanya ganteng, kali aja lo naksir, lo kenal nggak?

"Kenal" Prilly keceplosan, dia reflek menutup mulutnya dengan tangannya.

"Hah? Jadi lo udah kenal anak dari pemilik Arkana Corps? Kok lo nggak pernah cerita?" Mila mencecar Prilly dengan pertanyaannya.

"Apa tadi lo bilang? Anak pemilik Arkana Corps?" Prilly malah balik bertanya kepada Mila.

"Iya itu sih yang gue denger, kok jadi lo yang balik nanya sih" Mila heran dengan Prilly. Prilly baru sadar kalau bandul kalung yang dia temukan di saku jaket Ali adalah logo Arkana Corps. Pantas saja dia seperti pernah melihat logo itu sebelumnya.

"Pantesan..." Gumam Prilly pelan.

"Pantesan apaan? Ah lo Prill, pasti ada yang nggak lo ceritain ke gue, ya kaan?" Mila menampakkan muka sebalnya.

"Iya iya, gue ceritain nggak usah ditekuk tu muka, itu muka bukan kertas origami" Prilly tertawa meledek sahabatnya itu. Kemudian Prilly menceritakan kenapa dia bisa kenal Ali, secara detail, dari pertemuannya di taman waktu itu. Mila tertegun, Mila memang sudah biasa melihat Prilly bercerita dengan menggebu-gebu bahkan terkadang berlebihan. Namun beda dengan ini, mata Prilly seolah berbinar saat bercerita tentang Ali.

"Cieeee, kayaknya ada yang mulai jatuh cinta nih" Mila meledek Prilly. Prilly tidak bisa begitu saja menampiknya karena dia memang merasakan ada yang berbeda dengan perasaannya. Prilly dengan leluasa menceritakan semuanya kepada Mila. Kantin masih sepi karena mereka istirahat lebih awal setelah quiz.

Triing

Ponsel Prilly berbunyi, Prilly, membuka ponsel nya. Sementara Mila terlihat tengah asyik mengobrol dengan Kevin via skype. Prilly melihat ada notifikasi dari akun jejaring sosial path nya. Dia terperangah melihat nama Ali Arkana di sana.

Tap

Prilly menerima Ali Arkana dalam akun path nya. Ali benar-benar bergerak cepat untuk mendekati bidadarinya bahkan akun path Prilly dengan mudah dia temukan. Tanpa sadar Prilly menyenggol minumannya sehingga tumpah ke seragamnya.

"Ceroboh banget sih lo prill..." Gumam Prilly pada dirinya sendiri. Air minum yang tumpah memang sedikit namun jelas terlihat mengganggu karena minuman tersebut berwarna merah. Apalagi rok Prilly berwarna krem muda. Akhirnya Prilly memutuskan hendak pergi ke kamar kecil untuk membersihkan nodanya.

CLASH: Another Ali And Prilly StoryWhere stories live. Discover now