Favorite See You

26.4K 1.6K 12
                                    

Hari ini anak-anak CLASH harus mengikuti kompetisi DJ selama seminggu di Singapura. Sebenarnya hanya Al dan Kirun yang menjadi peserta namun dengan mengatasnamakan team, seluruh anggota CLASH pun ikut. SMA Aldric sendiri mengizinkan karena anak-anak CLASH telah menyumbang banyak penghargaan untuk sekolah. Mereka merupakan sekumpulan musisi handal yang telah mengharumkan SMA Aldric dalam bidang musik. Kevin, Dika dan Dicky, keahlian mereka adalah dalam bidang tarik suara. Jerry mahir dalam aransemen musik. Sementara Al dan Kirun mereka adalah DJ yang sudah terkenal dimana-mana. Tidak hanya itu saja, semuanya bahkan mahir dalam bermain alat musik.

Tok tok tok

"Al buruan bangun udah telat nih kita" Prilly mengucek matanya berulang-ulang.

"Allll... gue siram nih pake air" Prilly membuka pintu kamar kakaknya itu sambil menguap, nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"OMG Helloooow" teriak Prilly dengan suara 8 oktafnya. Prilly baru ingat kalau Al sudah berangkat tadi malam ke Singapura. Bahkan dia ikut mengantarnya ke bandara. Dasar Prilly yang baru bangun tidur, makanya dia linglung.

"Yaampun gue telat sendirian aaaaaargh" Prilly berlari ke kamar mandi. Prilly terpaksa memangkas waktu mandinya agar tidak terlalu terlambat tiba ke sekolah. Hal yang ajaib karena dia bisa mandi dalam waktu kurang dari lima menit. Setelah bersiap-siap, Prilly berangkat di antar supirnya. Dia bergegas masuk ke dalam mobil, dia bahkan menenteng sepatunya belum sempat memakainya.

"Ayo mang ujang buruan" Prilly menyuruh supirnya agar mempercepat laju mobilnya.

"Sabar non, non bangun kesiangan pasti lupa ya den Al lagi pergi" ucap Mang Ujang sambil tertawa.

"Iya Mang, lagian Bik Inah pake izin ke kawinan sodaranya segala, kan jadi nggak ada yang bangunin" jawab Prilly sambil merapikan seragamnya.

"Udah biasa sih telat tapi kan Al sama yang lain lagi pergi Mang, nggak ada yang bantuin kalau telat" lanjut Prilly melas.

"Tenang non, ntar Mang Ujang bantuin non" Mang Ujang melajukan mobilnya cepat namun tetap hati-hati. Setibanya di sekolah, sesuai dugaan gerbang sudah tertutup. Hari ini entah kenapa satpam berada di dekat gerbang padahal biasanya dia berada dalam posnya. Prilly berpikir, mencari cara agar bisa masuk ke dalam sekolah.

"Tenang non, Mang Ujang punya ide, nanti kalau saya kasih kode, non langsung masuk ya" ucap Mang Ujang sok tegas ala prajurit yang sedang menyusun strategi. Prilly mengernyit sejenak kemudian mengiyakan saja. Mang Ujang berjalan mendekati satpam. Dia berpura-pura menanyakan alamat pada satpam tersebut. Mang Ujang meminta tolong ditunjukkan arahnya, sehingga mau tidak mau satpam itu keluar gerbang untuk membantunya. Saat satpam itu sedang menunjukkan arah, dan pintu gerbang yang sedikit terbuka, Mang Ujang memonyong-monyongkan bibirnya ke arah gerbang pada Prilly sebagai kode.

"Bapak kenapa?" Satpam itu heran melihat bibir Mang Ujang yang monyong-monyong tidak jelas.

"Eh enggak mas, ini saya sariawan perih dari kemarin, mas tau obatnya?" jawab mang Ujang sekenanya, malah jadi tanya obat. Prilly yang dari tadi bersembunyi di samping mobil dengan cepat melesat, menelusup dengan mudah tanpa menyentuh gerbang. Tubuhnya yang mungil menjadi keuntungan tersendiri apalagi di saat genting. Supirnya ini memang akalnya tidak kalah cerdas dengan Prilly.

"Oh jadi pertigaan itu terus ke kanan ya mas, makasih ya mas, saya lanjut kesana dulu" Mang Ujang mengakhiri percakapannya setelah memastikan Prilly sudah berhasil masuk. Kemudian Mang Ujang pulang dan satpam itu kembali menutup gerbang. Prilly merasa lega karena sudah berhasil masuk ke dalam sekolah. Namun kelegaannya tidak bertahan lama, karena dia melihat guru yang selalu memberinya ceramah pagi beserta tugasnya yang berlembar-lembar siapa lagi kalau bukan Pak Bandi tercinta. Prilly berjalan cepat ke arah lorong untuk menghindari Pak Bandi, namun sial ternyata Pak Bandi melihatnya.

CLASH: Another Ali And Prilly StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang