Loving Me Like Water

30.1K 1.6K 28
                                    

Pagi ini, kelas Prilly dimulai dengan mata pelajaran olahraga. Seperti yang sudah diketahui bahwa Prilly memang mahir bela diri, namun hal tersebut tidak membuat dia menyukai mata pelajaran olahraga. Bagi Prilly olah raga bisa dilakukan kapan saja tidak perlu di sekolah. Bukannya apa-apa tapi Prilly kurang menyukai efek setelah olah raga, bau keringat membuatnya kurang nyaman dalam melanjutkan aktivitasnya. Bahkan Prilly sering kali menyemprotkan minyak wangi secara berlebihan ke tubuhnya setelah mata pelajaran olah raga. Hal tersebut sangat mempengaruhi mood Prilly. Siapapun tahu pasti jika Prilly bad mood, ada orang salah sedikit langsung kena sembur olehnya.

"Mulai deh itu muka ditekuk, kalau pelajaran olah raga" ledek Mila sambil menoel dagu Prilly.

"Ya habis, males gue, lo liat kan rambut gue jadi lepek, bau keringat pula" Prilly mendengus kesal sambil mengusap keringat di pelipisnya. Prilly dan Mila saat ini sedang duduk di bangku dekat lapangan. Keduanya sedang beristirahat setelah menggiring bola kesana kemari. Pelajaran olah raga mereka kali ini adalah sepak bola. Cuaca hari ini sangat terik, udara panas masih bisa Prilly rasakan, meskipun dia dan Mila kini telah duduk di bawah pohon yang cukup rindang.

"Panas banget udaranya, ke kantin aja yuk Mil, haus gue" Prilly mengelus lehernya, olah raga hari ini membuatnya mengeluarkan banyak keringat sehingga dia merasa kehausan. Tenggorokannya bahkan terasa kering.

"Iya nih gue juga haus, yaudah yuk" Mila merasakan hal yang sama. Dia kemudian bangkit dan menarik tangan Prilly agar bergegas ke kantin. Baru saja Prilly beranjak, namun Prilly malah memekik kesakitan.

"Aduh duh, kaki gue...." Pekik Prilly, dia sedikit menunduk untuk memegang kaki kanannya.

"Kenapa Prill? Kaki lo kenapa?" Mila sedikit panik melihat Prilly. Dia pun membantu Prilly kembali duduk.

"Kaki gue kram kayaknya, sakit digerakin Mil" Prilly meringis menahan kram di kakinya.

"Lo sih, nggak niat tadi pemanasannya, nggak mood sih nggak mood, tapi jadi gini kan" Mila menggerutu, dia sangat paham dengan tingkah polah sahabatnya itu. Tanpa sengaja dia menyenggol kaki kiri Prilly.

"Aww! Lo kesel tapi jangan sambil nyenggol kaki gue kali" Protes Prilly sambil menepuk lengan sahabatnya.

"Ah lebay lo, bukannya yang kram kaki kanan lo? yang gue senggol kan kaki kiri lo" Mila pun tak kalah protes, bibirnya mengerucut.

"Iya sih hehehehe tapi kan siapa tau di senggol lo jadi ikutan kram, kan gawat kalau kaki gue dua-duanya kram, bisa pake tandu ntar gue ke kelas" Prilly memegangi kedua kakinya, kram di kakinya belum juga hilang.

"Ish, apaan coba, yakali disenggol gue jadi kram, lagian lo nggak cocok pake tandu, tau nggak" Mila mengipas-ngipaskan kaos olahraganya, dia merasa kepanasan.

"Terus apaan yang cocok?" Prilly mengernyit

"Mau tau yang cocok?" Mila menahan tawanya.

"Apaan emang?" Prilly menaikan salah satu alisnya, ingin tahu jawaban Mila.

"Lo tuh nggak cocok naik tandu, cocoknya ngesot," tawa keduanya pun pecah.

"Nang ning, ning nang ning nung, nang ning ning nang desss!" Ucap Prilly dan Mila bersamaan sambil menggerak-gerakkan tangan ke atas.

"Eh eh, tunggu dulu, kayaknya kita salah lapak deh, itu kan gayanya Tobi sama Galang di GGS" Ucap Mila segera, keduanya tertawa lagi. Prilly dan Mila memang gemar menonton sinetron itu jadi tidak heran kalau humor di dalamnya terbawa sampai di kehidupan nyata.

"Lagian lo kurang asem banget, bilang gue cocokan ngesot, kalau gue ngesot lo yang lompat-lompat dong" Mereka tertawa lagi. Tawa mereka berdua seolah tidak ada habisnya.

CLASH: Another Ali And Prilly StoryWhere stories live. Discover now