[15] Tuhan, terimakasih

Começar do início
                                    

Bagaiman reaksi Heeseung ? Tentunya ia tidak diam. Ia berusaha sekuat tenaga untuk melawan. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Heeseung berharap ia bisa keluar dari tempat yang menyeramkan ini.

Namum takdir berkata lain. Heeseung berhasil dikurung oleh suruhan saudara tiri nya.

"KELUARIN GUE !!" Teriak Heeseung dari dalam ruangan sambil mendobrak pintu.

Mereka yang mendengarnya dari luar langsung tertawa lepas. Mereka berhasil membuat Heeseung tersiksa di dalam ruangan itu.

"Keluar aja sendiri, kita mau pulang dulu, dadahhhh, semoga besok lu masih hidup ya, HAHAHAHA."

Dan disinilah Heeseung seorang diri di ruangan sempit tanpa ada sirkulasi udara. Ia terduduk lemah, energinya semakin berkurang. Keringat yang semula di kepala kini berhasil membanjiri seluruh tubuh Heeseung.

Jangan lupakan darah yang mengucur dari pelipis nya. Serta baretan di tangan Heeseung yang tadi sempat dibuat oleh anggota jahat itu.

Kondisi Heeseung benar-benar kacau. Baju yang sobek, rambut berantakan, hampir seluruh tubuhnya terluka, keringat yang terus menerus membasahi tubuhnya membuat dirinya semakin buruk.

"Siapapun, tolongin gue..." Dengan suara yang lemah Heeseung meminta pertolongan.

Tangan Heeseung beralih mengambil sebuah barang dari saku celananya. Barang yang sejak kecil selalu ia bawa. Ia merasa, barang itu sangatlah spesial bagi hidup nya.

"Adela..." satu nama berhasil terlontarkan dari mulutnya.

"Adela, gue mohon. Gue tau lu ada di luar sana, gue butuh lu sekarang juga..."

Di tempat yang berbeda. Youngbin, Jay, Lily, dan Adela masih mencari keberadaan Heeseung.

Tiba-tiba, Adela merasakan sesak di dadanya. Sepersekian detik, Adela batuk-batuk, Lily yang melihatnya segera merangkul pundak Adela.

"Kak Dela kenapa ??"

Adela balas menggeleng, "Sesak aja Ly, gak apa-apa kok."

"Maaf ya kak, gara-gara aku paksa kakak ikut, kakak jadi sakit gini," ujar Lily meminta maaf.

Sejak Lily bilang Heeseung hilang, ia memaksa Adela untuk ikut mencarinya.

Dan sekarang, gadis berumur 15 tahun itu menyesal karena memaksa Adela.

"Gak perlu minta maaf, ini bukan salah kamu kok."

Lily mengangguk. Setidaknya Adela berhasil meredakan kekhawatiran Lily.

Karena saat ini, mereka harus fokus pada Heeseung. Sejak tadi siang hingga sekarang, mereka belum menemukan keberadaan Heeseung.

"Ah sial, Heeseung kemana sih ?" Kesal Jay sambil memukul stir mobil.

"Lily, telepon nya Heeseung diangkat ?"

"Enggak kak, daritadi aku telepon gak dapet jawaban."

Youngbin menoleh ke kursi penumpang bagian belakang. "Adela, menurut lu Heeseung dimana ?"

Ketos | Lee HeeseungOnde histórias criam vida. Descubra agora