I'm Rize 나는 리제

604 139 32
                                    

Harum semerbak bau kopi memenuhi indra penciuman Rize. Aroma harum berbagai jenis pastry juga tak kalah menggelitik perut dengan penampilan yang menggoda. Sekarang ia sedang berada di kedai kopi favoritnya.

Rize membatalkan rencananya untuk ke sekolah hari ini. Hanya untuk kali ini saja ia mengalah pada Jaehyun, kakaknya sangat berharap ia beristirahat sehari setelah keluar dari rumah sakit.

"Totalnya 3.52 won," ujar sang barista menyerahkan pesanan Rize

"Biar saya saja nona." Namun saat ia ingin membayar ada orang lain yang mengambil alih.

Rize tersenyum kecil sebelum akhirnya mengambil pesanannya kemudian duduk disalah satu meja yang ada disana.

"Kau tidak perlu melakukan segalanya untukku. Aku bisa melakukannya sendiri." Ujarnya sambil meminum kopinya dengan anggun.

Sejujurnya perlu sedikit usaha hanya untuk keluar rumah. Harusnya ia tahu, Jaehyun tetaplah Jaehyun yang selalu bersikap posesif padanya. Rize juga kurang paham kenapa kakaknya bisa sangat khawatir padanya bahkan untuk hal kecil.

Dan lihatlah sekarang, bahkan kakaknya menyewa bodyguard yang akan membuntutinya selama 24 jam. Tidak masalah, Rize paham. Jaehyun takut ia terlibat dalam masalah. Rize juga sadar betapa merepotkan dirinya selama ini.

"Saya ditugaskan Tuan untuk menjaga dan mengawasi anda kemana saja," ungkap Griffin tegas.

Rize menopang pipinya dengan salah satu tangan dan menatap Griffin.

"Padahal aku baru saja keluar dari rumah sakit dan aku langsung dijaga ketat seperti ini? ... Apa kau tidak tahu apa itu ruang personal?"

Griffin gugup kemudian menunduk meminta maaf, bahkan meskipun dia seorang profesional ia tetap berpikir tatapan Rize itu terlihat mengancam.

"Maaf nona, bukan bermaksud menganggu ruang personal anda. Tapi saya dibayar untuk itu."

Rize kembali meneguk minumannya. Rasanya ia jadi ingat sesuatu setelah mendengar perkataan Griffin.

"Jadi kau dibayar untuk mengawasi ku," Rize mengambil jeda dan sekali lagi kembali menyesap rasa pahit kopi yang begitu nikmat di lidah. Ia mengingat satu nama dikepalanya.

"Aku juga punya seseorang yang seperti itu ... Seseorang yang ada untukku tanpa harus dibayar."

Griffin memerhatikan Rize berbicara tanpa berusaha untuk membalas perkataan Rize dan sebisa mungkin menghargai majikannya.

"Oh ya, bisakah kau memanggilku Rize saja?"

Rize tersenyum ramah dengan rona di pipi akibat dinginnya udara.

"Aku lebih suka dipanggil dengan namaku."

....

"Kim Ayahmu menitipkan sesuatu padaku," sambil berjalan Jimin menyerahkan amplop dari Ayah Taehyung.

Taehyung hanya menatap amplop tersebut dan berujar santai.

"Dasar orang itu, aku tahu itu pasti uang lagi." Ujar Taehyung terdengar malas.

Mendengar kata 'uang' Jimin yang tadinya sudah mengulurkan amplop tersebut tiba-tiba kembali menarik tangannya.

"Buat aku saja kalau begitu!" Kini Jimin justru berlari menghindari Taehyung yang tadi sudah bersiap menerima amplop dari Ayahnya.

"Yak! Sudah gila ya!?" Teriak Taehyung mengejar Jimin

Aksi kejar-kejaran terjadi dan tak lama setelahnya Taehyung berhasil menangkap Jimin dan menikamnya dari belakang.

IfYou''dWhere stories live. Discover now