Self 본인

2.7K 244 26
                                    

Nafasnya terengah dan dadanya naik turun mencoba untuk mengatur udara agar keluar dengan teratur melalui celah bibir. tak sampai disitu, tangan dan kakinya pun selalu bergerak sedaritadi. Sudah dua puluh menit Rize beradu dengan bola didalam lapangan indor sekolah.

Basket merupakan salah satu hobinya. Sudah menjadi kebiasaan, jika sedang bosan ia akan ke perpustakaan atau bermain basket seperti saat ini.

Rize melakukan ini bukan semata hanya untuk mencari perhatian. Tentu tidak. Ia akan melakukan apa yang ia suka. Persetan dengan orang yang mencemooh atau memberinya pujian, ia tidak peduli selama itu tak mengganggunya.

Merasa sudah lelah Rize pun memutuskan untuk berhenti. Belum sempat ia bangun, sebuah kaki yang berada di depan serta uluran tangan telah menyambutnya. Mau dilihat dari sisi manapun Rize sangat hapal tangan siapa itu, Lee Youra temanya.

"Sudah selesai?" Youra memberikan tangannya untuk membantu Rize berdiri.

"Ehem ... Dan kau? "

"Sudah sejak lima menit lalu," Kemudian keduanya berjalan menuju pintu keluar.

Jika Rize memilih untuk menghabiskan waktu dengan bola dan lapangan. Beda lagi dengan Youra, yang lebih memilih bergulat dengan samsak serta sarung tinju di ruang olahraga. Itu sudah seperti rutinitas.

Lee Youra, menjadi teman Rize saat mereka bertemu di sanggar beladiri yang sama. Keduanya menjadi semakin dekat ketika mereka berada dalam satu sekolah, meskipun itu tidak satu kelas. Tapi Rize dan Youra sering menghabiskan waktu bersama saat istirahat tiba seperti saat ini.

Teman Rize yang ini tidak jauh berbeda dengan Rize, sama-sama suka kegiatan yang jarang dilakukan gadis kebanyakan. Bedanya jika Rize lebih menunjukan sifat dingin yang terkesan angkuh dengan muka datar. Lee Youra kebalikan dari itu semua.

Youra cenderung blak-blakan dan sedikit lebih bar-bar dari Rize. jika Rize akan diam dan bersikap acuh tak acuh, berbeda dengan Youra yang akan langsung bertindak jika ada yang macam-macam. Perbedaan mereka dapat terlihat jelas saat mereka bersama. Namun, bagaimanpun perbedaan itu mereka dapat mengatasinya dan saling menerima sikap masing-masing. Saling terbuka adalah kunci pertemanan mereka.

Youra sangat menyayangi Rize sebagai teman. Apapun itu, dia akan ada untuk Rize. Bahkan pernah suatu ketika saat Rize digoda oleh senior mereka, Youra lah yang mencaci bahkan menghajar mereka semua. Jika tidak lupa dia tiga kali juara umum cabang olahraga beladiri.

Setelah sama-sama mengganti baju, mereka kembali berjalan menuju kelas masing-masing. Kelas Rize berada dilantai dua dan Youra berada diujungnya. Tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat.

"Kau memenangkan turnamenya?... ku pikir kau tak mau," Youra memulai obrolan ditengah langkah mereka.

"Aku berubah pikiran." singkat Rize.

"Tidak biasanya. Ada apa huh?... Princess ingin menyombongkan bakatnya yang lain?" goda Youra.

Rize pun tersenyum simpul.
"Mungkin."

"Kau seperti Maleficent jika seperti ini," ejek Youra menyenggol bahu Rize.

"Tidak masalah ... Aku suka Maleficent." jawab Rize menatap Youra dengan alis dan sudut bibir yang terangkat.

Youra sudah hapal betul bagaimana sifat temanya ini. Tidak terkejut juga saat Rize menunjukan sifatnya yang lain sebab mereka sudah sama-sama tau. Dan bisa dibilang inilah alasan Youra menyukai Rize.

"Dasar." dan percakapan singkat itu berakhir dengan tawa ringan mereka berdua.

-oOo-

Sudah sejak lima belas menit lalu Jungkook berdiam diri tanpa melakukan apapun. Biasanya ia akan bermain game atau melakukan hal lainya. Tapi kali ini, entahlah ia tidak terlalu minat melakukan sesuatu.

IfYou''dWhere stories live. Discover now