NB&AG || Part 1

376K 31.2K 2.2K
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]
.


.
.
.
.

H A P P Y   R E A D I N G !



"Mama ...!" teriak Reina yang sedang turun dari tangga.

"Astaghfirullah, Reina. Kamu kenapa, sih, pake teriak-teriak," jawab Jasmine--Mama Reina.

"Iya-iya, maaf. Reina langsung berangkat sekolah, ya. Udah telat nih," pamit Reina seraya menenteng tasnya.

Reina meminum susunya yang berada di atas meja makan, lalu mencium punggung tangan Mamanya.

"Ya, udah. Kamu hati-hati, ya."

“Iya, Ma. Assalamualaikum,” ucap Reina.

"Waalaikumsalam. Jangan kenceng-kenceng bawa mobilnya, Reina!" teriak Mama dari dalam rumah.

Reina membuka pintu mobil dan langsung mengendarai mobilnya dengan cepat. Tujuannya hanya satu, agar ia tidak terlambat datang sekolah, karena ia akan mengikuti ulangan harian matematika.

***

Sesampainya di sekolah, Reina merungut kesal karena gerbang sekolah telah ditutup.

Reina melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi.

Reina nampak sedang berfikir apa yang akan ia lakukan. Tak lama ia menemukan ide.

"Kayaknya ni mobil gue titipin di cafe seberang aja. Abis itu gue manjat dari gerbang belakang,” monolog Reina.

Setelah Reina memarkirkan mobilnya dengan benar, ia kemudian berlari menuju gerbang belakang.

Sesampainya di gerbang belakang ia menemukan sosok cowok yang sedang kebingungan.

Terlihat seperti kaum cupu. Seragam yang rapi, lengkap dengan dasi dan ikat pinggangnya. Dan kacamata kotak yang bertengger di batang hidungnya.

"Woy, ngapain lo!" teriak Reina mengagetkan cowok itu.

Cowok itu nampak terkejut melihat Reina yang ada di belakangnya. Ia terlihat gugup ketika ingin menjawab pertanyaan Reina.

"Eh-m, aku gak ngapa-ngapain, kok," jawab cowok itu dengan grogi.

Reina semakin mendekat ke arah cowok itu. "Lo telat juga?" tanya Reina.

"Iya."

"Ya udah, sama. Terus lo gak manjat dari tadi, hah?! Malah diem-dieman aja," cerocos Reina kesal. Pasalnya, ia tak suka melihat cowok lembek.

"Iya, ini mau manjat. Tapi gak bisa,” jawab cowok itu gagu.

Reina tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban cowok itu. Sehingga ia sedikit lupa mengenai keterlambatan sekolahnya.

“Cowok apaan, lo! manjat gerbang kayak gini aja gak bisa,” ejek Reina seraya terkekeh kecil.

"I-iya, emang gak bisa."

"Elah, ribet amat lo! Ya udah, sini gue bantuin naik," putus Reina.

"Kamu yakin? Kamu bisa manjat?" tanya cowok itu polos.  

"Lo pikir, ngapain gue nawarin lo bantuan kalo gue sendiri gak bisa!” ketus Reina.

"Gue jadiin pacar juga lo, lama-lama," gumam Reina tidak jelas.

“Hah? Pacar?” beo cowok itu.

"Bawel banget sih, lo! Udah, buruan naik!" titah Reina dengan nada kesalnya.

Tak banyak omong, Reina langsung memanjat gerbang yang tak seberapa tinggi daripada gerbang depan sekolahnya. Sesampainya di ujung pagar, Reina mengulurkan tangannya pada cowok itu.

Dengan grogi cowok itu menggapai tangan lembut milik Reina.

Gubrak!

Mereka berdua jatuh tanpa ada unsur estetiknya.

Reina rasa, badannya sudah remuk tak bertulang. Bayangkan saja, jatuh dari atas gerbang bukannya itu sangat menyakitkan?

"Sakit bego! Ngapain jatoh segala, sih!” kesal Reina seraya membersihkan rok seragamnya yang terkena sedikit noda tanah.

"Maafin aku, ya. Makasih atas bantuannya hari ini,” ucap cowok itu dengan tulus. Cowok itu sudah bangun terlebih dahulu dari jatuhnya, dengan semangat ia membersihkan seragamnya dan membenarkan kacamatanya yang merosot.

Reina tetap diam dan memandang terus name tag cowok tersebut. Ya, Reina mengetahui namanya sekarang. Galang Satria.

"Iya-iya, gue ke kelas dulu, ya. Lo jangan sampe ketauan sama guru," ucap Reina dengan mewanti-wanti Galang.

"Iya.” Cowok yang diketahui bernama Galang itu pun melesat pergi.

Kaki Reina terus berjalan di koridor kelas sebelas dengan memikirkan cowok tadi yang bernama Galang Satria.  Unik. Satu kata yang cocok untuk Galang dari Reina. Berbeda dari yang lain. Mungkin, cowok ini bisa dikatakan cowok yang mampu memikat hatinya di pandangan pertama.

"Lucu juga, si Galang," batin Reina dengan mengulum senyumnya.








[JANGAN LUPA VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang