NB&AG || Part 22

103K 14.7K 212
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y   R E A D I N G  !


Hari senin adalah hari yang paling dibenci Reina. Apa kalian juga? Hari di mana di pagi harus melakukan upacara dengan berdiri lama di bawah panasnya matahari.

Reina mendengus malas.

Dia lelah. Entah sudah berapa lama dia berdiri, bersampingan dengan Raisa.

Sesekali Reina menyeka keringatnya dengan punggung tangan. Telinganya panas mendengarkan amanat dari kepala sekolah. Entah apa yang dilontarkan dengan kepala sekolah tersebut. Dia capek! Reina butuh istirahat!

Reina menoleh ke samping menatap Raisa. Ia mengangkat satu alisnya, diangguki oleh Raisa sebagai jawaban. Entah apa yang mereka lalukan.

Mereka berhitung dengan suara kecil.

Satu... Dua... Tiga....

Brugh!

Ya, Reina pingsan. Lebih tepatnya, pura-pura pingsan.

Sontak seluruh warga sekolah melihat ke arah Reina.

“Pak! Reina pingsan!” teriak Raisa histeris. Raut wajahnya menandakan bahwa ia sedang khawatir. Sungguh, Raisa ini pintar berakting.

“Bawa-bawa, ke UKS!” titah Pak Kepala Sekolah. Raisa mengangguk sebagai jawaban.

Reina dibopong oleh beberapa siswa yang berada di dekatnya. Siapa sih, yang tidak mau membantu the most wanted girl di SMA dermaga ini? Anggap saja sekalian modus! Mungkin beberapa siswa lain iri, karena tidak bisa membopong Reina ke UKS.

Sesampainya di UKS, Raisa langsung mengusir siswa-siswa tadi tanpa mengucapkan terima kasih.

Sontak Reina membuka matanya dan tertawa kencang bersama Raisa.

“HAHAHA!!!” teriak mereka berdua. Kemudian mereka bersama-sama menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

“Jangan gede-gede ketawanya, ntar petugas PMR-nya denger,” titah Raisa. Diangguki oleh Reina.

Di lapangan masih ada Galang. Tentunya bersama siswa-siswi yang lain. Galang mengetahui bahwa Reina itu pasti pura-pura pingsan. Galang juga tahu, Reina itu tak akan tahan dengan berdiri sambil panas-panasan seperti ini. Biarkan sajalah, nanti ia akan menanyakannya.

***

“Kenapa gue jomblo?”
Reina menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pertanyaan apa ini? Membuat tertawa saja. Humornya memang receh. Bisa jadi lebih rendah dari recehan.

“Kenapa lo gak pacaran?” tanya Reina balik.

“Karena gak punya cowok,” jawabnya.

Reina mendengus. “Ya, carilah! Jangan kek orang susah deh.” 

Raisa menggebrak meja pelan. “Emang gue elo! Yang tiba-tiba ngeklaim cowok jadi pacar! Mana yang dipilih gak oke lagi.” cerocosnya dengan sedikit mencibir.

“Gak oke matamu! Galang itu ya, udah yang paling oke!” jawabnya seraya menggibaskan sedikit rambutnya.

“Oke dari Hongkong! Bisa-bisanya, lo suka sama cowok nerd yang gak berdamage!”

“Iri bilang sahabat,” ucap Reina seraya menaik-turunkan alisnya.

Raisa melenggang pergi. Ia memesan makannya dan makanan Reina.

***

Galang yang baru saja masuk kantin langsung di sambut dengan Reina.

“Hai, Galang satria,” sapanya.

“Hai.” Galang duduk di samping Reina.

Sebelum Galang bertanya Reina sudah mendahului ucapannya. “Mau makan, apa?”

Galang tak bergeming. “Kok diem aja sih, jangan-jangan lo mau makan tempe crispy-nya Pak Bewok lagi.”

Galang menggeleng. “Kamu tadi pura-pura pingsan, ya?” tanyanya pelan.

Reina meringis. “Iya, hehe.”

Wasap bro!” tiba-tiba Raisa datang mengageti dua sejoli yang sedang berbincang itu.

“Pacaran mulu, ih!” sambungnya. Raisa meletakkan baksonya dan bakso Reina di meja.

“Udah, lo sama devon aja.”

“Idih, bekas lo. Ogah!” Reina tertawa.

“Bukan bekas gue anjir! Gue only one sama akang nerd,” jawabnya sembari merangkul bahu Galang.









[VOTE SESUDAH MEMBACA! KOMEN JUGA BOLEH!]

***
TBC!

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang