Extra Part [END]

173K 16.1K 1.3K
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]

.
.
.
.
.

H A P P Y  R E A D I N G !



Lima tahun kemudian...

Pria dengan tubuh tegap dan rambut tertata rapi itu berjalan keluar bandara seraya menggeret kopernya. Ia menunggu orang yang akan menjemputnya. Lima tahun tak berada di Jakarta tak membuat adanya perubahan di jantung kota itu. Semuanya nampak tetap sama. Termasuk perasaannya terhadap gadisnya itu.

Rasanya tak sabar, ingin segera menemui gadisnya yang cantik itu. Ia rindu semuanya dari gadisnya. Mulai dari tingkah konyolnya, marahnya, rajuknya, sifat keberanian dan keposesifannya. Ingin sekali ia memeluk erat Reina-nya. Sebentar lagi, rindunya akan terbalaskan. Semua hanya perihal waktu dan ... Takdir.

Walaupun hubungannya dengan Reina baik-baik saja meski LDR. Tetapi, rasanya tetap jauh berbeda ketika hubungannya di masa SMA dulu.

Wanita paruh baya keluar dari mobilnya. Matanya mengerling mencari seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Lima tahun lamanya tak berjumpa membuat rasa rindunya menumpuk di dalam hati.

“Bunda!” Suara itu, suara yang selama ini ia rindukan.

Sang pemilik panggilan 'Bunda' itu mencari sumber suara sehingga ia melihat sosok yang ia rindukan itu tumbuh dengan baik. Tubuh yang tegap, rahang yang kokoh, rambut yang tertata rapi dan ... Pria itu tak lagi menggunakan kacamatanya.

Galang. Pria tampan itu menghampiri Bundanya dengan senyuman kebahagiaan. Ia peluk Bundanya erat. Malaikat tanpa sayapnya itu hidup dengan baik tanpa lecet sedikit pun. Ia bersyukur lega, karena ketidakhadirannya tidak membuat Bundanya itu terluka.

“Kangen,” gumam Galang yang masih memeluk erat Sania.

“Bunda juga,” balas bunda Galang.

Galang melepaskan pelukannya. “Pulang, yuk!” ajak Galang. Sang Bunda pun mengangguk seraya terkekeh.

***

Hari ini, Reina disibukkan dengan berbagai macam tugas kuliahnya. Ia sedang revisi skripsi. Itu yang membuat kepalanya terasa pecah. Dosen pembimbingnya galak pula, membuat Reina malas ketika mengikuti kelas bimbingannya.

Reina duduk di kantin fakultasnya. Kantin itu terlihat masih sepi. Oh iya, Reina sekarang sedang menempuh pendidikannya di Universitas Indonesia. Ia lolos di fakultas ilmu sosiologi, sekarang ia masih semester tujuh. Setelah skripsinya selesai, ia akan sidang dan menamatkan kuliahnya dan memiliki gelar sarjana.

“Raisa!” Sang pemilik nama pun menoleh dan berlari kecil menghampiri Reina.

“Lama banget, Lo!” dengus Reina.

“Lo tau gak sih, dosen pembimbing gue tuh, lama banget ceramahnya!” kesal Raisa. Pasalnya Raisa itu sedang bimbingan skripsi juga. Ia lolos di fakultas ekonomi di tahun yang sama dengan Reina.

“Ya, udah deh, gue pulang duluan,” pamit Raisa.

“Lah, terus gue sama siapa?” tanya Reina kesal. Sudah menunggu dirinya lama, sekarang mau ditinggal pula? Nasib memang nasib.

Nerd Boy & Absurd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang