65. Something hurts.

822 39 5
                                    

Update nih, ada yang masih nungguin dan kawal cerita ini sampai tamat? Thankyou yaa!
Selamat membaca.


•••

“Aletta?” ujar Keysa tiba-tiba. Membuat Vano bingung. Cowok itu menautkan alisnya.

“Kenapa?”

Keysa mengacungkan jarinya ke arah seseorang. Vano yang melihat itu menyipitkan matanya. Cowok itu melihat arah pandang Keysa.

“Itu Aletta kan?” ujar Keysa kedua kalinya. Vano menautkan alisnya.

“Emangnya kenapa sama Aletta?”

“Kayaknya Aletta ada masalah deh?” ujar Keysa serius. Vano menghela napasnya tak suka. Benar-benar Keysa terlalu memikirkan orang lain. Menyebalkan.

“Biarin aja.” Cuek nan dingin. Lagipula Vano tidak ingin berurusan dengan cewek bernama Aletta itu. Sebelumnya Keysa tahu kan sikapnya bagaimana? Bisa-bisanya Keysa masih menerimanya. Meskipun beberapa kali dia ketahui perilaku Aletta memang telah berubah. Namun, bagi dirinya semua itu hanya omong kosong. Tidak ada kepercayaan sedikitpun bagi cewek itu. Lagipula memang dirinya tidak pernah menyukai cewek itu.

“Udah sore, ayo balik!” ujar Vano datar. Seolah tuli dengan ucapan Vano, Keysa keluar dari dalam mobil. Hal yang mampu membuat Vano mendesahkan napas panjang.

“Disa ...,” ujar Vano lirih.

“Vano, sebentar aja.” Keysa meyakinkan. Membuat Vano kembali terdiam. Kali ini terserah! Terserah Keysa akan melakukan apa saja.

Tanpa menunggu balasan dari Vano, Keysa bergegas pergi ke arah mobil Aletta. Entah apa yang dilakukan Aletta. Yang dapat didengar Keysa, cewek itu mengumpat tak jelas dengan menendang ban mobilnya sendiri.

“Al, Mobil lo kenapa?” ujar Keysa membuat Aletta mendongak. Cewek itu menghela napas panjang.

“Mogok! Ah, padahal gue cepet-cepet mau ada acara keluarga!” ujarnya seolah emosi.

Aletta mendesahkan napasnya panjang.

“Bengkel di sini dimana?” ujar Aletta bingung. Keysa tersenyum bingung.

“Gue nggak tahu, tapi sebentar yaa? Kayaknya Vano bisa deh benerin mobilnya.” 

“Vano?” ujar Aletta tertaut.

“Iya ...,” ujar Keysa tersenyum lebar. Aletta terkekeh getir.

“Kayaknya enggak deh, Key ..., Lo tahu kan Vano itu gimana sama gue?” ujar Aletta datar. Keysa yang mendengar itu bungkam. Bingung harus membantu dengan cara yang bagaimana.

“Tapi kali aja dia mau, sebentar yaa ...,” ujar Keysa ingin memanggil Vano di dalam mobil. Namun, tangan Aletta menghalangi dirinya.

“Gak usah, Keysa.”

“Gakpapa yaa?”

“G—gak usah.” Aletta kembali bersuara. Namun, Keysa tetaplah Keysa. Cewek itu tetap berkepala batu.

“Gakpapa, lo tenang aja!” ujar Keysa tersenyum.

Eum, biar nanti gue cari bengkel sendiri aja,” ujar Aletta.

“G—”

“Disa!” teriak seseorang. Membuat Keysa lantas mendongak. Vano berteriak ke arahnya. Tatapannya datar. Cowok itu mengkode dirinya untuk segera pulang. Ah, menyebalkan.

“Ayo pulang!” lanjutnya. Cowok itu berjalan mendekat ke arah keduanya.

“Tapi, Aletta—”

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang