THE FAKE NERD ANGEL [ REPUBLISH ]

19.2

{~•~•~}

Sesampainya Angel ditaman, ia menduduki dirinya dibangku taman dekat dengan air mancur. Angel duduk menatap kedepan dengan tatapan kosong, fikirannya bercabang kemana mana, hingga getaran ponselnya tak mampu membuatnya kembali tersadar. Hingga getaran ponsel yang kesekian kalinya Angel mengangkat panggilan tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

"Hallo pacar, kok lama banget sih angkat telfonnya, eh kamu ditaman ya? Kok jam segini kamu ada ditaman?". Ucap sipenelfon yang tak lain adalah Andrian, namun Angel hanya diam tak menatap kearah ponselnya yang menampilkan Vidcall dari Andrian.

"Sayang? Hei, kok nggak jawab sih?" Tanya Andrian saat Angel tak kunjung menjawab nya, tiba tiba Andrian tersentak saat melihat cairan bening menetes dari mata indah Angel.

"Sayang, hei kamu nangis? Kamu kenapa? Lia jawab aku, Lia aku kesana ya, kamu tunggu aku" Ucap Andrian yang khawatir dengan keadaan Angel.

5 menit sebelumnya (Dimansion keluarga Andrian)

Andrian tengah berada diruang keluarganya bersama dengan adiknya yang baru pulang dari luar negeri.

"Bang, abang kenapa dah dari tadi senyum senyum sendiri udah kek orang gila" Tanya Adik Andrian yang biasa dipanggil Naya.

"Abang lagi seneng" Jawab Andrian tanpa melihat kearah adiknya itu.

"Yang baru jadian ma kakak ipar mah beda" Ucap Naya yang menggoda abangnya itu.

"Haha, kamu ini bisa aja. Eh bunda sama Ayah belum pulang?" Tanya Andrian.

"Belum, bunda masih dirumah sakit kalo Ayah masih dikantor, palingan mereka bentar lagi pulang" Jawab Naya yang fokus dengan Ponsel. Andrian hanya mengangguk mengerti mendengar jawaban adiknya itu, karna ia tau kesibukan orang tuanya itu. Bunda nya bekerja sebagai dokter spesialis kangker dirumah sakit yang mereka dirikan, sedangkan Ayah nya adalah seorang Ceo dari perusahaan Arsitektur terkenal.

Andrian kembali tersenyum senyum sendiri mengingat kejadian siang tadi saat ia menyatakan perasaannya pada Angel yang selalu cinta masa kecilnya. Andrian mengambil ponsel yang ia letakkan diatas meja dan hendak menelfon kekasihnya itu, berkali kali ia telah menelfon namun ia sama sekali tak mendapatkan jawaban, hal itu membuat Andrian dirundungin perasaan gelisah hingga tanpa sadar ia memencet tombol Vidcall dan panggilannya pum dianggkat.

"Hallo pacar, kok lama banget sih angkat telfonnya, eh kamu ditaman ya? Kok jam segini kamu ada ditaman?" Tanya Andrian, namun ia tak mendapatkan sahutan apapun, ia juga tak melihat jelas wajah kekasihnya itu namun ia melihat keadaan sekitar yang ternyata kekasihnya itu ada ditaman terlihat dari arah belakang terdapat air mancur.