[13] Petir dan beling

Start from the beginning
                                    

Semoga kali ini kak Heeseung menerima kopi nya.

Aku menyodorkan minuman yang mengikuti prosedur kak Heeseungㅡes kopi.

Akhirnya kak Heeseung meraih kopi nya, tapi kemudian ia langsung menyodorkannya ketika selesai dengan tegukan pertama.

"Gue tuh gak suma kopi hitam, gue mau nya macchiato, sana bikin lagi !"

Ingin marah rasanya. Dia benar-benar tidak menghargai usahaku !

"Tapi ini sayang kak kopi nya," ujarku melihat kopi yang masih penuh di gelas.

"Tinggal siram ke tanaman aja sih, apa susah nya ?"

Sungguh. Berhadapan dengan kak Heeseung itu bisa melatih kesabaran kita.

Aku pun berjalan dengan rasa kesal sambil membawa cangkir kopi nya.

"Adelaaa, buat gue aja kopinya, kebetulan gue lagi mau minum kopi hitam." Tiba-tiba Youngbin berdiri di hadapanku dan meraih cangkir kopi nya.

Saat ia ingin meneguk, tiba-tiba kak Heeseung menahan pergerakannyaㅡmembuat Youngbin tidak dapat meminum kopi nya.

"Dia bikin buat gue, bukan buat lu," ucap kak Heeseung lalu merebut kopi dari tangan Youngbin.

Aku dan Youngbin sama-sama terdiam melihat sikap kak Heeseung. Ia berjalan ke tempatnya dan meminum kopi yang beberapa detik lalu sempat ia tolak.

"Tuh Del, gak jelas banget emang. Kesel sendiri gue sama abang sepupu," celetuk Youngbin.

Mataku tertuju pada kak Heeseung. Ia duduk dan langsung meneguk kopinyaㅡcukup banyak yang ia teguk.

"Yaudah sabar aja Bin," balasku pada Youngbin.

"Gue mah sabar banget Del, lu juga harus kuatin diri ya kalo nanti jadi pendamping nya bang Heeseung."

Youngbin berjalan menuju tempatnya, meninggalkan aku yang masih terdiam.

Aku rasa kupu-kupu di dalam perutku sedang berterbangan dengan bebas.
Ingin kembali ke tempat duduk, tapi aku takut terlihat gugup jika berada di dekat kak Heeseung.

Mengingat ia adalah seorang ketos yang pandai membaca gerak-gerik orang.

"S-semuanya, aku pamit pulang dulu yaaa." Dan aku memutuskan untuk kembali ke rumah.

Aku menoleh ke wajah setiap anggota rumahㅡLily, Youngbin, dan kak Heeseung.

Ada satu anggota yang tidak peduli akan kepergianku. Siapa lagi kalo bukan kak Heeseung ?

"Hati-hati kak Dela, kapan-kapan main lagi ke sini yaaaa !!" Lily menghampiriku kemudian menyambar dipelukanku.

"Iyaa, kalo ada waktu senggang aku usahain ke sini."

Kemudian kami melepaskan pelukan, aku beralih menatap Youngbin dan ia melambaikan tangannya padaku.
Dan terakhir, aku beralih pada kak Heeseung.

Ia sama sekali tidak menoleh. Fokusnya masih tetap dengan buku bacaannya.

Seolah-olah aku hanya angin lewat.

Ketos | Lee HeeseungWhere stories live. Discover now