#Bab 2

1K 168 54
                                    

Hamoka

Coklat hangatku sudah hampir tandas,bahkan aku dan kedua sahabatku sudah memesan lagi beberapa cemilan,namun aku belum menemukan sosok Zafran di kopi sunyi.

"Ren,Fi,,aku ke toilet dulu yaa"kataku berpamitan

Erren dan Iffi menganggukkan kepala sembari menikmati cemilan dan membaca sebuah buku novel yang di sediakan oleh kopi sunyi.

Namun saat aku baru beranjak,kedua mataku menemukan sosok yang aku cari,Zafran!!iyah dia baru datang,masih memakai masker dan helem di kepalanya,tanpa sadar bibirku tersenyum,aku kembali duduk.

"Kok duduk lagi?"tanya Iffi

Aku tersenyum,lalu kedua sahabatku mengikuti arah pandang mataku,"Air seninya masuk lagi yaa Ka?"tanya Erren

"Zafran oh Zafran"imbuh Iffi

"Ssttttt,,,suara kalian bisa lebih pelan lagi gak sih?"balasku menegur kedua sahabatku

Erren dan Iffi tersenyum,mereka juga menikmati pemandangan yang ada,seorang Zafran Kamayel yang sudah memakai apron berwarna coklat,dengan kemeja Navy,lengannya sudah di lipat hingga siku,lalu senyum di bibirnya yang sedang berinteraksi dengan beberapa barista menggunakan bahasa isyarat,sungguh sangat indah ciptaanMu Tuhan!!!

"Ren,elu mau kemana?"tanyaku saat melihat Erren beranjak dari kursi

"Mau pesen kopi lagi,tapi langsung ke Zafran,gue pengen tahu dia kek kita apa gak?"jawab Erren

Tentu saja kedua mataku terbelalak,begitu juga dengan Iffi.

"Ren,jangan aneh-aneh deh"balasku

Namun erren sudah berjalan mengabaikanku dan Iffi,dia benar-benar mendekati meja bar Barista.

"Suadara kamu gila fi"gumamku

Iffi menatapku,lalu dia menggidikan kedua bahunya,"Erren si anak yang cuma punya modal nekat"kata Iffi.

Zafran Pov

Menjelang sore aku baru datang ke Kopi Sunyi,sebuah kafe yang aku rintis hampir dua tahun ini.

Selain berbisnis kopi,aku juga bekerja sama dengan beberapa pengrajin kayu,kami fokus sebagai pengrajin gelang dan juga jam.

Apa yang aku lakoni saat ini tidak jauh dari dunia kedua orang tuaku,mereka juga ahli bisnis,Ayah di bidang kopi,Ibu di bidang online shop.

Kopi Sunyi adalah kafe yang aku rintis bersama mereka para komunitas tuna wicara dan tuna rungu,tujuanku sederhana!aku hanya ingin memuliakan mereka yang di ciptakan spesial oleh Tuhan,kemudian aku ingin mengajak para pelangganku agar lebih mengenal dan memanusiakan mereka yang tidak bersuara dan tidak mengenal suara.

"Selamat sore,mas saya mau pesan kopi lagi dong"

Sebuah suara dari seorang wanita dengan rambut panjang yang diikat sanggul,aku tersenyum,mencoba menyapanya dengan gerakan Bisindo,lalu menyodorkan sebuah kertas untuk dia mencatat pesanannya.

Jika kalian mengira aku bisu atau tuli,itu salah besar!aku bisa bicara,aku bisa mendengar,hanya saja ketika aku masuk ke Kopi Sunyi,aku akan bersikap sama seperti pegawaiku,yang jumlahnya hampir 35 orang dengan kondisi bisu dan tuli.

Disini aku memiliki tujuan,aku ingin membuat semua pegawaiku merasa nyaman,tidak merasa berkecil hati karena kondisinya terbatas sejak lahir,aku selalu mengatakan kepada mereka,jika berkomunikasi dengan bahasa isyarat atau Bisindo adalah sesuatu yang menyenangkan,kami tidak perlu beradu argument dengan saling mengeraskan suara sampai emosi kami tidak terkontrol.

Kopi SunyiWhere stories live. Discover now